Friday, December 9, 2011

... tentang Putri: PDKT tutorial hasil curhat colongan


 “Si Putri itu pendiem yah, waktu aku telpon dia diem aja, aku juga bingung deh mau ngomong apa…”
“Si Putri ternyata minus yah, pernah dia nyari-nyari aku, padahal aku di depannya…”
“Aku nyoba seminggu nggak ngehubungin dia, pengen tahu apa dia ngehubungin aku, ternyata enggak…”
“Iya nih, kok semua orang jadi tahu ada apa-apa antara aku dan dia…”
“Si Putri jadi berubah sejak tahu aku ada perasaan sama dia…”

Eaaaaah.

Saya nahan ngakak sambil nelen lele goreng dan senggol-senggolan kaki sama Dita. Maaf kalau ternyata saya jadi jahat dan pengen ketawa. Maaf kalau akhirnya cerita di atas saya tulis di sini. Tapi tadi kita makan deketan banget mas, kamu hanya beberapa sentimeter di depan saya yang lagi makan lele, dan, tahukah kamu, jika suaramu itu keras banget. Tepatnya, suara ketika kamu curhat itu.

Iya, mas-mas itu sedang berbagi cerita tentang usaha-usaha dia mendekati Putri pada dua orang perempuan yang memanggil dia mas, pasti adek tingkat, yang kayaknya temennya Putri dan satu cowok lain yang teman mas itu. Dari ceritanya tentang wisuda, dia sepertinya baru saja wisuda, itu berarti sekitar angkatan saya. Dari cerita tentang bosnya, sepertinya dia sudah semacam bekerja. Dari beberapa kali dia nyebut tempat kuliah, dia satu kampus sama saya, dia kuliah kesehatan kerja. Hhhaaa.

Ternyata cowok juga se-unyu itu yah kalau cerita. Hhaaa.

Mas itu kayaknya tipe mas-mas yang sering jadi ketua yang bisa menarik hati adek-adek cewek gitu. Hhaaa. Masnya nggak ganteng, tapi pinter ngomong dia. Dan menurut hasil mendengarkan tanpa sengaja yang saya lakukan, dia sedang galau, adek tingkatnya yang namanya Putri itu sepertinya tidak merespon PDKT-annya dengan memuaskan. Tapi sepertinya masnya itu tidak akan menyerah untuk mendapatkan Putri.

Iya, mas itu sepertinya tengah berniat menjadikan Putri istrinya. Hhaaaa (ngakak lagi. Senggol-senggolan kaki lagi. Hampir kesedak nasi. Lirik-lirikan sama Anggun dan Eny). Saya nggak tahu, masnya sadar atau enggak, ada segerombolan kami yang satu meja sama dia dan memilih lebih banyak diam demi mendengar curhatannya. Bagi masnya, sepertinya istri macam Putri itu sesuatu banget, pendiem dan hanya bicara kalau diajak bicara.

Yah, saya jadi ikut belajar dan mengambil hikmah. Biar ada orang yang mau menjadikan saya istri, maka saya akan berhenti cerewet dan kebanyakan omong, saya akan menjadi orang yang hanya bicara kalau diajak bicara. Bismillah.

Selanjutnya, mereka membicarakan strategi mendapatkan Putri. Hhhaaa (ngakak lagi sambil tetap makan nasi). Ini penting saudara-saudara. Sepertinya masnya tidak akan berhenti memberikan perhatian kepada Putri, seperti misal sms atau telepon. Membantunya mengerjakan beberapa tugasnya dan jadi semacam tempat cerita kalau mau bikin acara. Dari acara yang mereka bicarakan, emang bukan acara selera saya sih, yaitu semacam ini loh, motivator-motivatoran. Yah, barangkali bisa memotivatori Putri untuk menyambut masnya.

Terus, tentu saja, ketika mereka akhirnya pulang, tak lupa, masnya bertanya ke dua adek teman Putri itu, “Tadi makannya apa aja?”. Eaaah. Teman cewek yang satu menyebut makanan dan minumnya, cewek yang satu memberikan kode untuk “Jangan, malu, jangan dibayarin. Malu…”. Lalu masnya bilang, “Udah, nggak papa…”. Terus dua cewek itu akhirnya ikhlas dibayarin deh. Hhaaaa.

Oke, jadi, PDKT tutorialnya adalah:
-          Jangan patah semangat pendapatkan gebetan yang kita inginkan. Meskipun dia nggak ngomong apa-apa kalau ditelepon dan diajak bicara. Daripada cerewet kayak saya, menghabiskan waktu dan akhrinya kebanyakan ngomong nggak perlu.
-          Pahami apakah dia minus atau tidak. Plis deh. Kalau perlu, belikan dia kacamata kalau ternyata dia minus dan mencari-cari kamu ketika kamu didepannya. Nggak mau kan, ngobrol sama dia, tapi muka ganteng atau cantik kamu yang ada hanya buram.
-          Nggak usah sok-sokan seminggu nggak ngehubungin. Iya kalau dia menghubungi kamu dan kamu bakal bahagia sambil loncat indah. Kalau enggak, yang ada kamu bakal jalan kayang seminggu. Kan situ udah tau, kalau Putri itu pendiam, maka harus siap juga dengan hape yang selalu diam.
-          Kalau kamu nggak nyaman semua orang tahu kamu lagi pdkt sama Putri, yaudah, pdkt-nya diem-dieman. Kan udah tau, kalau Putri itu pendiem. Berarti kalau orang-orang pada tahu, kamu yang nggak pendiem. Lah buktinya, sekarang aku juga tahu. Jangan-jangan kamu cerita ke semua orang, berharap Putri bakal jadi seneng, “E, asik, mas itu suka loh sama aku…”. Kan udah tahu, Putri itu pendiem, jadi kamu juga harus diem. Diem.
-          Lalu Putri berubah ketika dia tahu kamu suka sama dia. Saya cuma bisa mendoakan, semoga, Putri tidak berubah menjadi: putri duyung yang akan meninggalkan kamu ke laut apalagi putri malu yang memilih mengatup waktu kamu deketin. Deket-deket sama tuhan dan doain putri biar dia mau jadi putri di hati kamu.
-          Trik kamu buat bayarin dua adek teman Putri itu adalah sesuatu sekali. Teruslah begitu kepada semua teman Putri.
-          Tapi, curhat kamu yang cukup keras di warung pak Manteb itu juga sesuatu. Membuat orang kayak saya bakal ngetawain kamu. Tapi saya salut sama usaha-usahamu. Dan, semoga, besok kita ketemu lagi di sana, kamu udah dapetin Putri. Amin.

Kesempatan mas itu baca tulisan saya ini sangat kecil. Tapi semoga ini bermanfaat.

Hati-hati cerita tentang berbagai hal di tempat makan, akan ada yang dengan sengaja mendengarkan dan menahan ketawa sampai mau kesedak. Hati-hati. Hati-hati.

No comments:

Post a Comment