Tuesday, December 27, 2011

... #POTY 2011


Saya membuat tulisan ini, karena pengen ikut serta ajakan Ardi Wilda (storyteller.com) –ya ampun, saya bego, saya nggak tahu caranya nge-link.

Hiyaph, saya baca blognya Awe, nama bekennya, dari beberapa waktu dulu. Sempat baca tulisannya yang sangaaaatt panjang di karbonjurnal tentang matinya bioskop di Jogja. Tapi saya paling suka tulisan Awe itu kalau nggak salah tentang rangking cowok-cowok ganteng di Komunikasi UGM (Ngapain deh, bikin gitu-gituaaaaaaan Weeeeee???????). Jadi, yang saya tangkap sih yah, cowok ganteng di sana itu syaratnya harus suka main tamiya. Dan, kayaknya dulu saya sempat kenalan sama mas Brama waktu dia di Solo, pameran fotonya UFO UGM. Dan emang ganteng itu mas Brama. Hloh.

Bukan, ini saya mau cerita tentang My People of The Year. Awe nulis gini di postnya, “Memilih person of the year versi kita masing-masing menjadi penting untuk menghargai perjuangan orang di sekitar kita. Mereka yang telah mempengaruhi hidup kita selama setahun perlu diberi penghargaan. Membudayakan menghargai orang lain adalah sebuah hal yang sulit bukan di jaman seperti ini. Jaman ketika mengutuk berarti keren dan menghina kutukan orang lain berarti jalan tol menjadi hipster. Alangkah lebih baik jika kita memulai menghargai orang lain. Dimulai dengan membuat penghargaan untuk orang sekitar yang menurut kita berjasa selama satu tahun ke belakang.”

Tadinya saya males ah, apaan sih. Tapi rasanya Awe benar, alangkah lebih baik jika kita menghargai orang lain.

Saya sempat menobatkan ibu saya sebagai my truly dream partners. Dan, emang tentang ibu, udah paling juara sepanjang hidup saya deh pokoknya. Atau bagaimana kita punya sahabat-sahabat yang selalu ada di saat kita paling bahagia dan paling nggak bahagia. Atau mungkin pacar, atau mantan pacar, yang membuat hidup kita punya tujuan lain yang lebih spesifik. Atau mungkin dosen hebat yang memberi pandangan lain buat nentuin masa depan. Atau mas-mas ganteng depan kostan yang hampir tiap pagi ketemu pas sarapan, dan membuat hari-hari kita lebih penuh senyum. Atau, bahkan orang yang baru bertemu sesekali atau bahkan nggak sempat ketemu, tapi bisa bikin hidup kita lebih “meaning”.

Kalau orang, kita harus milih satu. Tapi kalau kelompok, itu berarti berisi banyaaaak orang hebatnya. Gitu nggak Awe? Nyebut kelompok, nggak curang kan Awe? (kalau Awe baca).

Kalau orang, saya kok nggak bisa spesifik menyebut satu nama yah. Karena banyak orang yang berpengaruh ke hidup saya setahun ini. Tapi saya bakal kasih tepuk tangan dan sorak-sorai paling keras buat: ANAK-ANAK KOMPI.

Anak-anak Komunikasi Rongewu Pitu. Yup. Anak-anak seangkatan di Komunikasi 2007, Fisip, UNS.

Alasannya sederhana: di akhir-akhir semester ini, atau semester-semester akhir ini, saya merasa sangat beruntung berada di antara mereka. Saya banyak belajar. Selain mendapat teman mikir bareng, saya mendapatkan teman cerita, teman saling berbagi ketawa, tapi lebih sering bagi-bagi cacian, dan, ehm, saudara.

Rada lebai enggak?

Awal tahun kemarin saya melewatkan malam tahun baru dengan mereka, dan, sepertinya, kemarin udah ada slentingan bakal melewatkan tahun baru tahun depan bareng lagi. Setelah itu, di semester akhir, januari-juli lalu. Kita semua, mati-matian ngerjain tugas yang saat itu bagi kita sungguh-sungguh berat. Jurusan mana lagi yang masih kuliah bareng dengan kelas besar dan tetep kompak di semester delapan?????

Entah mengapa deh yah, walaupun baru enam yang lulus dan wisuda, tapi saya merasa teman-teman saya itu hebat-hebat. Nggak tahu deh, apa ini perasaan saya aja? Karena, kalau bersama mereka, saya juga berasa jadi orang yang hebat. Ih, serius deh. Itulah mengapa saya memilih mereka semua…

 Karena mereka membuat saya merasa hebat.

Udah, itu aja cukup kan. Buat njadiin mereka semua, termasuk saya, sebagai People of The Year 2011.

Setahun ini saya banyaaaaaak banget nghabisin waktu bareng mereka. Dari sekedar lari pagi bareng, makan bareng, dateng pameran bareng, diskusi bareng, nonton pertunjukan bareng, ada juga yang sepedaan keliling empat kabupaten di Soloraya bareng, ada juga yang belanja bareng, ada juga yang karaokean bareng, ada juga yang nggarap acara bareng, ada juga yang ikut lomba bareng, ada juga yang pacaran bareng (?), ada juga yang menang lomba bareng.

Atau bagaimana, ketika semester delapan selesai. Tidak ada lagi kumpul kelompok. Feed facebook dan timeline twitter heboh kangen kelompok kuliah. Yang kangen kelompok video lah, adver lah, jurnalistik lah, desgraf lah, atau radio yang malah sepi. Hhe. Atau, ketika kita udah mulai (baru mulai? Iyaph) ngerjain skripsi, kita saling mendukung, tuker-tukeran buku, diskusi kecil-kecilan, tuker-tukeran teori, saling mengomentari masalah dan judul. Walaupun sama-sama nggak mudeng. Jujur saya sama sekali nggak mudeng kalau pakai metodologi penelitian kuanti, atau pola komunikasi, apalagi jaringan komunikasi. Gitu-gitu. Kita yang nongkrong di ruang depan jurusan bareng, saling cerita dan becanda. Saling menyemangati. Entah kenapa deh yah, setahun ini kerasa banget kalau saya tu bener-bener punya teman sekelas. Lihat aja, kalau ada yang sidang, yang datang banyaaaak banget. Ngelihatnya aja udah menyenangkan banget. Hm…

Janji saya ke mereka: saya harus lulus tahun depan. hloh. Dan kalian juga. Habis itu, mari menjadi sesuatu semua.

Yang sekarang belum menjadi sesuatu, lulus dulu deh yah, ayo kita mengejar jadwal sidang. Daftar wisuda mulai februari caaaah… Setelah itu mari lari ngejar yang kita inginin. Yang pengen jadi managing director ogilvy&mathers atau matari, yang pengen jadi pemred femina, yang pengen jadi corporate pr XL, yang pengen jadi dosen komunikasi, yang pengen jadi copywriter, yang pengen jadi produsernya trans tv, yang pengen punya biro iklan sendiri, yang pengen jadi wedding planner, yang pengen jadi pr directronya metro, yang pengen punya kedai kopi dan rumah baca sendiri, yang pengen punya butik sendiri, yang pengen jadi ibunya Queensha, yang pengen jadi wartawan kompas, yang pengen jadi pemenang lomba foto seratus kali, yang pengen gantiin bang Oscar, yang pengen jadi manager radiooo, yang pengen jadi MC kondang, yang pengen jadi sosialita aja, yang pengen masuk rubrik workbook ELLE dan sosialita-nya kompas minggu, yang pengen jadi pemred solopos, yang pengen jadi sutradara, yang pengen jadi produser berita, yang pengen punya majalah buat remaja, yang pengen punya studio foto sendiri, yang pengen jadi rektor…dan semuanyaaa…

Atau, kalian, selamat, yang udah menjadi sesuatu. Yang udah jadi produser di radio terkeren di solo, yang jadi fotografer kantor beritanya endonesiah, yang jadi pr directornya rotary, yang udah jadi copywriter, yang udah terima job sana-sini motret, yang udah sering menang lomba, yang udah jadi kontributor kesayangan metro tv, yang udah jadi presenternya tv ter-ok di solo, yang udah nyanyi kesana-kemari, yang udah jadi reporternya antara, yang udah jadi penyiar ter-ok di soloraya, yang udah sampai Prancis buat student exchange… jangan lupa lulus dan sukses selalu…

Kayaknya, lulus dari prodi kita itu wajib deh. Nggak gimana-gimana. Kayaknya bakal lebih hebat aja, kalau udah lulus dari prodi kita.  :) :) :)


ini foto jaman semester... awal. hhhaaa. lucu yah, saya naik meja di bawah sigit. rambut saya masih pendek banget. kita masih imut-imut, bahkan sampai sekarang.. :)

ini foto makrab terakhir di sekitaran bulan juli 2011. di sana, kita main lompat tali dan main kasti bareng... :)

ini foto wisuda Faka. kenapa ini istimewa?? karena, Faka adalah orang pertama yang lulus di prodi kita. lulus dengan cumlaude dan menjadi wisudawan terbaik fisip 2011. congrats Faka... (Faka tetangga saya loh... ketahuan deh, saya nothing banget... wkwkwk... ). ayo kita lulusss... :) :)

5 comments:

  1. Halo saya baca kok..hehe semoga bisa lulus tahun depan ya sesuai janjinya,oh iya ini awe..senang mengetahui ada yg membaca blog saya :D

    ReplyDelete
  2. hhaa... iya Awe... sama-sama.. :) :)

    amin. pasti lulus. pasti. pasti. pasti.

    ReplyDelete
  3. Tahun depan kita lulus ya atuna!!! hehe

    ReplyDelete
  4. nice post..love you atuna, mari lulus bersama :*
    *cium sampe gepeng*

    ReplyDelete