Thursday, December 29, 2011

...smile :)


yellow-smiley.. :D :D


“Dan kamu masih bisa ketawa-ketawa?”

Tanya teman saya Ian, kaget, waktu kita makan berdua. Makan lele goreng kesukaan di pak Mantep deket tiong-ting, yang enaaaaak banget, gede, krispi, dan cuma lima ribu. Tapi ini bukan tentang lele goreng.

Jadi, waktu itu ceritanya saya cerita, kalau baru beberapa hari sebelumnya saya semacam putus gitu yah sama (mantan) pacar saya. Saya nggak ngerti kenapa saya harus berhenti ketawa, kalau saya putus gitu? Nggak, bukan karena nggak sedih atau apa. Sedih, pasti. Saya sempet nangis-nangis juga. Cuman, sambil nangis saya juga ketawa-ketawa. Ketawa, soalnya, “Ngapain deeeh saya nangissss????”.

Dengan ketawa, saya akan terlepas dari banyak hal yang membuat saya sedih.

Udah, sesederhana itu. Bukan saya melarikan diri, atau gimana, enggak, ada saatnya kita harus merasakan yang namanya sedih dan nggak bisa apa-apa. Tapi, dengan senyum, dengan tertawa, saya merasa bahwa apa yang membuat saya sedih itu nggak ada apa-apanya dibanding banyak hal lain yang bisa bikin saya bahagia dan ketawa. Hei, world, come and see me, there’s a great smile on my face.

Kayak, barusan saya ngeh sama lagu ini, Smile-nya, Nat King Cole. Gini:

“Smile though your heart is breaking
Smile even though it's aching
When there are clouds in the sky, you'll get by
If you smile through your fear and sorrow
Smile and maybe tomorrow
You'll see the sun come shining through for you

Light up your face with gladness
Hide every trace of sadness
Although a tear may be ever so near
That’s the time you must keep on trying
Smile, what’s the use of crying?
You’ll find that life is still worthwhile
If you just smile…”

What’s the use of crying?

Saya jadi tanya ke diri saya sendiri. What the use of crying? Saya itu cengengnya minta ampun soalnya. Sampai teman saya sempet ngira ada yang salah dengan saya, karena, kalau lagi bahagia banget aja sampai nangis. Dia sempet bilang, “Ya ampun Di, jangan-jangan kamu udah mulai gila beneran. Noh, ketawa aja sampe nangis…” E, serius. Saya sering banget, kalau seneeeng banget juga ujung-ujungnya nangis. Sampai nangis itu bagi saya biasa banget.

Saya kira, pada akhirnya, nangis dan ketawa memberi efek yang hampir sama. Yaitu, menghilangkan apa yang namanya kesedihan. Kalau nangis itu ternyata bisa melegakan banyak hal yang bikin nyesek terus membuang kesedihan itu. Dengan tertawa, kita mengisinya lagi dengan yang namanya kebahagiaan. Seenggaknya, dengan tertawa, kita jadi terstimulus untuk bahagia. Dan menghilangkan hal-hal negatif yang muter-muter di sekita muka kita. Itulah kenapa saya seneng ngaca tiap pagi dan ketawa-ketawa sendiri. Ngrasa saya nggak jelek-jelek amat karena senyum saya manis juga. Dan, mikir kayak gitu aja udah bikin saya ketawa, ngetawain diri saya sendiri yang segitu narsisnya…

Apakah ini bagian dari menghibur diri saya sendiri? Barangkali.

Tapi percaya deh, kita bangun di pagi hari. Terus membagi senyum kita ke orang lain, itu adalah awal hidup yang bener-bener luar biasa. Banyak hal yang sulit, pasti, tapi semuanya tidak akan pernah sesulit yang kita bayangin sebelumnya. Things are not as bad as they seem…

“You’ll find that life is still worthwhile
If you just, smile…”

*bdw, saya seneng deh, bisa nulis sesuatu sebahagia ini. :)

No comments:

Post a Comment