Thursday, April 28, 2011

...untitled


Dua minggu lagi dia ulang tahun. Keduapuluh satu. Dia harus tahu tentang seorang perempuan yang suka, jatuh cinta, dan bahkan tergila-gila padanya. Tanpa perlu perempuan itu mengatakan di depan mukanya yang rambutnya berantakan itu.
Dia harus tahu. Atau dia tak kan pernah tahu. Ia, perempuan itu yang percaya bahwa ia sedang jatuh cinta, masih belum menemukan sesuatu untuk menunjukan bahwa ia suka padanya. Sudah kubilang tadi, bahkan ia tergila-gila padanya.
Pada rambutnya yang ikal dan terikat sebisanya. Pada wajahnya yang tetap memperhatikan dengan seksama ketika ia bicara panjang. Pada tawanya yang tertahan. Entah pada apalagi yang membuat perempuan itu diam tak bicara apa-apa jika sudah berbicara tentang hati, karena hatinya telah memilih. Dan entah pada apalagi yang membuatnya jatuh cinta dan tergila-gila padan laki-laki itu. Yang pasti, dia harus tahu semuanya di ulangtahunnya yang keduapuluh satu. Dua minggu lagi. Tanpa perempuan itu mengatakannya.
--------
Ia, perempuan itu, yang baru genap dua puluh tahun, masih mencari apa yang harus disampaikannya. Apa yang harus ia lakukan. Ia yakin ia menyukai, bahkan tergila-gila dengan lelakinya itu. Ia menangis kebingungan ketika tak mampu menemukan kalimat yang cukup masuk akal untuk menunjukan, bahwa ia jatuh cinta pada temannya itu.
Satu minggu berlalu tanpa penambahan paragraf yang berarti. Ia ingin mengirim semacam surat cinta atau sejenisnya. Ia ingin mengabarkan bahwa, detik ketika ia duduk di sampingnya, berfikir tentang sesuatu yang harus mereka selesaikan, beberapa tengah malam yang mereka lewati bersama, dan ketika dia harus pulang pada satu siang. Ia tersadar, ia jatuh cinta padanya.
Dia, laki-laki itu.

1 comment:

  1. ... dan tentang perempuan itu. hei, you should do something... :D

    ReplyDelete