Saturday, April 23, 2011

... the social network

Ini bukan tentang sebuah film. Atau review sebuah film.
 Melainkan tentang sebuah kesadaran yang hampir terlambat. Pada satu titik tertentu, saya tertampar sekaligus tersadarkan. Bahwa pada satu statement dalam jejaring sosial, ada kebutuhan akan eksistensi yang bisa saja menjatuhkan.
Disana ada semacam pernyataan tanpa penjelasan yang diterima siapapun dan siapapun itu bebas mengartikannya sendiri. Bagaimana dengan pengartian yang keliru? Sulit untuk menjelaskan kebenarannya lagi, karena segala yang terekam dalam feed-feed itu sudah terbaca atau terlihat serta terinterpretasikan. Pun bisa dihapus, justru akan semakin meyakinkan akan sebuah kebenaran.
Dan ini adalah tentang status pada jejaring sosial facebook atau tweet pada twitter. Bukan berarti saya tidak akan update status atau nge-tweet lagi. Tapi tentang, mengurangi sesuatu yang terlalu pribadi atau menimbulkan tandatanya dan interpretasi berbeda dari siapapun yang membacanya. Bukan berarti pula, bahwa saya akan mengurangi update status dalam satu hari. Tapi perlahan menyadari bahwa, ada yang keliru dengan yang selama ini saya lakukan.
Bukan berarti pula saya menggugat mereka yang asik bermain dengan jejaring sosial itu. Bukankah kesadaran itu adalah sesuatu yang sangat personal. Seperti saya tertampar karena kelakuan yang saya perbuat sendiri. Karena, biar bagaimanapun, kita adalah bagian dari sebuah sistem sosial, dan dunia maya kini merupakan salah satu sistem sosial itu. Akan sulit memisahkannya dari kehidupan sehari-hari kita. Termasuk saya.
Dan di macro-blogging ini, dimana saya bisa memberikan penjelasan lebih panjang. Semoga dapat dimengerti. Pun, interpretasi adalah milik siapapun. Karena seperti halnya kesadaran, interpretasi adalah sesuatu yang personal. Bila dengan itu kita bisa menjadi diri kita sendiri seutuhnya. It’s personal, my self and I, kata Fergie.[]

2 comments:

  1. entah kenapa aku percaya, micro blogging itu sebenarnya sangat membantu banyak orang untuk menunjukan 'second-personality'-nya.. yg mungkin tdk pernah mampu (dan atau mau) mereka tunjukan di dunia nyata. ; )

    ReplyDelete
  2. sayangnya aku punya pengalaman kurang menyenangkan... :D

    ReplyDelete