Wednesday, November 30, 2011

...mbanya


Tiba-tiba saya keinget, sama, sms yang cuma bilang, “mbanya…”. Dulu, dulu banget. Satu baris itu, adalah tanda kalau ada sesuatu yang harus saya bantu. Atau ketika, saya membutuhkan semacam bantuan, saya hanya cukup mengirim sms sama singkatnya, “masnya…”.

Dan entah mengapa, saya dan satu teman saya itu, cukup tahu sama tahu. Ada hal kecil yang bisa saja menjadi besar dan harus segera dibicarakan atau diselesaikan saat itu juga. Biasanya itu malam hari. Biasanya masalahnya cukup simple. Stress berlebih.

Dulu, saya punya teman sepenanggungan yang punya tekanan sama dan tingkat kesetressan yang hampir sama. Kebanyakan tentang kuliah dan tekanan-tekanan lainnya. Walaupun pada akhirnya tidak ada solusi, setidaknya kami berbagi. Kalau kita sama-sama tertekan dengan tugas kuliah ataupun lainnya dan tuntutan segera lulus, atau nilai A dan IP yang diatas tiga. Atau dengan cukup labil, tiba-tiba bilang, “kangen ibu, pengen pulang”. Atau tentang kuliah yang harusnya nggak boleh lebih dari delapan semester. Itu juga yang ada di pikiran saya, bahkan sampai sekarang.

Bukan apa, iya, saya sadar sepenuhnya, setelah lulus pun, bakal banyak hal yang nggak kita ngerti bakal terjadi. Tapi setidaknya, bagi seorang yang nggak punya kesibukan apa-apa seperti saya, yang memang dikondisikan untuk nggak punya kegiatan apa-apa selain menyelesaikan skripsi, lulus itu sesuatu banget. Dulu, bahkan sindiran rada kasar tentang, “bagi gue, kuliah itu delapan semester”, itu cukup nendang buat saya dan membuat saya menyelesaikan babI dua malam. Dan, see, seminggu kemudian saya dapat pembimbing. Dan setelah kuliah-kuliah beres, saya kejar bab I saya itu dan menyelesaikannya dalam waktu kurang dari sebulan. Demi omongan saya tentang, “kalau bagi lo kuliah itu delapan semester, kuliah gue bakalan cuma sembilan semester”.  Dan lalu pada satu hari dia bilang, “kayaknya semester gue bakalan sampai sepuluh deh,” karena ada sedikit masalah dengan nilai. Saya merasa menang, dan semakin semangat ngejar babII terus nyicil bab III.

Itu bulan agustus saudara-saudara.

Ini bulan apa? Besok lusa udah desember. Saya kayak nggak jalan ke mana-mana.

Kayaknya saya butuh orang yang bilang ke saya, “kuliah itu nggak sampai semester sepuluh”. 

Biar saya bisa menyelesaikan babIII saya dua malam.

No comments:

Post a Comment