Sunday, February 12, 2012

...Sigur Rós dan setelahnya…


Mendengar Sigur Rós adalah mendengar sesuatu yang menenangkan, kan?

Saya tahu itu agak berlebihan. Tapi, jika satu malam saya mendengarkan mereka, dan keesokan paginya saya bangun dengan perasaan nyaman karena tidur yang lelap, barangkali ini (juga) karena Sigur Rós. Barangkali. Hanya barangkali.

Pada awalnya saya tidak menduga jika namanya masuk dalam list kompilasi yang saya dapatkan minggu lalu. Karena sesungguhnya, saya punya semacam “bad-feeling” dengan Sigur Rós ini.

Saya jadi ingat, teman saya pernah menanyakan prihal, “Apakah saya mendengarkan Sigur Rós juga?” Tentu saya jawab, “Tidak.” Lalu dia menawarkan untuk mengirimkan lagunya, saya jawab lagi, “Enggak, nggak usah…” Saya nggak mau dikirimin lagu dari Sigur Rós itu. Siapapun dia, saya nggak mau.

Pernah kan, kita diberi bermacam lagu, bermacam album, dari bermacam penyanyi, tapi tidak kita dengarkan dengan sungguh-sungguh? Pernah? Nah, itu. Itulah mengapa saya tidak mau dikasih lagunya Sigur Rós. Karena, saya yakin saya tidak akan mendengarkannya. Kenapa, karena dalam bayangan saya, mendengar dan membaca nama Sigur Rós, mengingatkan saya pada jenis musik macam klasik rock atau metal dengan riff gitar panjang dan melengking, dan ehm, kerraasss. Tipe jenis musik yang hampir (tidak mungkin) saya dengarkan. Macam adik saya yang entah kenapa, memasukan empat atau lima album Avenged Sevenfold di laptop saya, yang kadang ingin saya hapus.

Itulah Sigur Rós dalam bayangan saya. Oke. Jahatnya saya, yang udah memberi penilaian negatif (versi saya), tanpa mau mendengarkannya. Padahal kan ini lagu, kok bisa-bisanya saya memberi penilaian berdasarkan namanya. Aneh deh saya.

Tapi saya tahu, kalau Sigur Rós itu terkenal. Tapi, tetap, dalam bayangan saya, dia itu legenda metal, macam Slash yang udah tua gitu. Nggak tau deh, namanya udah tua banget bagi saya. Gituuuu, hehhee… :D :D

Kapan saya pengen dengerin Sigur Rós, dengan sesungguhnya?

Adalah bukan, ketika beberapa teman yang bilang L’alphalpha itu kayak Sigur Rós. Itu terjadi waktu saya akan dateng ke satu gigs, dan saya nggak tahu siapa-siapa pemainnya. Walaupun saya dijelaskan tentang post-rock, saya nggak ngeh. Ya gimana dong, saya belum pernah dengerin je… walaupun saya akhirnya mendownload satu lagunya L’alphalpha, tapi saya fokus ke mereka. Saya lupa tentang Sigur Rós. Dan, efek melihat secara langsung aksi L’alphalpha, saya ikut jatuh hati dengan nuansa “kaya”, “megah” dan “penuh” yang hadir dari alat-alat musik biasa macam gitar, bass, drum, keyboard, synthesizer, biola, dan aneka mainan. Atau emang suasana live-nya, atau emang saya nonton dengan orang yang pembawaannya tenang dan kalem. Semacam antitesis dari saya dan keseharian saya kala itu yang buru-buru dan heboh? Entahlah.

Saya akhirnya mengetik nama Sigur Rós di laman pencari google dan 4shared, adalah setelah: pada satu siang yang tidak sabar menunggu penguji saya di depan ruang jurusan. Si Okky, teman sekelas, yang sama-sama suka Britpop, tiba-tiba tanya ke saya: “E, Yah, lu dengerin “Comforting Sound” itu yang durasi berapa menit Yah?”. “Delapanan menit kayaknya Ok, kenapa gitu?” tanya saya. “Enggak, kan ada yang pendek deh…”. Oke… akhirnya siang itu kita ngobrolin MEW dan Coldplay, terus saya bilang, “Ok, kalau pengen tahu gabungan antara mew sama coldplay, kamu dengerin Apparatjik deh. Itu Guy Barryman basisnya coldplay bikin band sama vocalisnya mew…”. Terus Okky girang, “E, beneran lu Yah? Lu ada kagak di henpon lu, Bluetooth bb gue deh… (logat betawi kental),”. Saya punyanya cuma yang “Ferreting”, saya kasihlah ke Okky. Sebelum dia mengumpat-ngumpat sendiri kegirangan dan bilang, “Ini nih, gue seneng lagu-lagu kayak gini…”. Dan, dengan bego saya bilang, “Islandia-an gitu ya Okk…”. “Bukan Diyah, Norway lah, Islandia nih ini, Sigur Rós, tau kagak lu?” kata dia masih dengan logat betawinya. “Enggak,” kata saya. “Ah, parah lu ah (kata “parah” sangat ngetren di teman-teman saya), cari deh, Sigur Rós, enak juga tuh…”. Saya jawab oke, sementara Okky promo tentang Sigur Rós dengan menyebutkan lagu-lagunya, dan saya keinget L’alphalpha.

Malamnya saya berniat download di 4shared, sesuai anjuran Okky, saya mendownload yang “Festival”. Dan membaca tentang Sigur Rós di Wikipedia. Oke. Bego kedua. Ternyata Sigur Rós itu band, tadinya saya kira semacam solo gitu. E, kan, sekarang banyak orang canggih, sejak musik digital menguasai dunia, selama punya mac dan alat perekam. Hei, nama Sigur Rós itu macam nama satu orang?? Dan, kembali saya membuat kesimpulan berdasarkan nama.

Sayangnya, internet saya emang tipe internet limapuluh ribu sebulan, jadi, saya keburu ngantuk online dua jam, downloadan saya masih sepuluh persen aja. Saya putus asa. Saya cancel. Ah, gampang, besok tinggal jalan ke kost Okky bawa flashdisk, ngopilah ke dia. Saya lupa tentang Sigur Rós, whatever.

Sampai, ehm…

Ini dia, saya mendapati nama Sigur Rós di kompilasi dari teman saya ini. Saya langsung memutarnya. Okke, ini post-rock, dengan karakter eksplorasi banyak kemungkinan bunyi dan vokal minim (atau hanya semacam gumam saja), Sigur Rós itu band (bukan hanya satu orang, oke diyah, oke?), dan, mereka dari Islandia. Saya tidak tahu, bagaimana cara membaca judul lagu dalam album mereka ini. Kebetulan saya mendapatkan album Hvarv-Heim (2007).

Saya tertarik pada satu lugu berjudul, “Heysatan”, entahlah, macam “Hei, satan…” gitu. Malam itu, saya ketiduran entah di lagu yang apa… saya terbangun sekitaran jam setengah tiga. Mematikan laptop saya, dan, melakukan hal kecil lainnya. Lalu, tidur lagi.

Esok malamnya, saya mencoba mendengarkan mereka lagi, saya mencari di internet tentang mereka. Saya mencoba mencari lirik mereka, dan mengartikannya dengan google translate. Dan, saya ketawa konyol atas tindakan saya itu. Ah, sudahlah, tadinya saya kira itu bukan bahasa Islandia… mungkin itu bahasa mana… karena dalam bayangan saya, Islandia, Irlandia, Norwegia, itu menggunakan bahasa Inggris… tapi, ternyata benar, itu bahasa Islandia… agak aneh yah, agak senggak seperti orang Rusia atau malah Prancis, atau emang telinga saya aja…

Tapi yang pasti, entah kenapa, terlepas apapun bahasanya, saya waktu itu sempat bilang kalau: Jónsi ini menyanyinya seperti seseorang yang merapal kitab. Khusuk.

Oke, saya keliru tentang Sigur Rós. :) :) :)

4 comments:

  1. haha.. pengalaman yag sangat sangat unik dengan Sigur Rós. pertama Sigur itu kalo gak salah artinya Vigor atau keberanian, sedangkan Rós itu artinya Rose atau mawar. dari namanya saja sudah kental dengan nuansa romantic. musiknya pun gak kalah romantis deh.

    oiya yg album Hvarv-Heim itu adalah album live dan dimainkan secara akustik. jadi musiknya sangat minimalis dan akustik banget. mungkin klo lagu2 di album Takk lebih banyak suara2 megah.

    hmm.. ngomong2 tulisan di atas asik banget untuk dibaca. sederhana dan nyaman untuk diikuti dari awal hingga akhir. hhe

    untuk Heysatan sendiri artinya Hey Stack alias tumpukan jerami. lagi2 sangat berhubungan dengan sesuatu yg natural dan romantis. jauh baget dr kesan seram semacam Hey Satan kan?? haha

    oiya, "orang yg pembawaanya tenang dan kalem??" hmmmmm

    ReplyDelete
  2. pengalaman agak unik dan bodoh juga sebenernya… abis ini bakal coba lagi cari lagunya, liriknya, dan mengartikannya di google translate… biar nggak keliru lagi ngartiin antara setan dan jerami, jauuuuh bgt soalnya… hhiiii…
    e, tulisanku itu curhat banget gitu ya, ibarat nyontek kritikmu itu, berhubung emang nggak boleh jadi drama queen di jejaring sosial, jadi lebih baik nulis yang panjang aja di blog… kan yang baca dikit, biar nggak ganggu timeline dan feed… hhiii…
    "orang yg pembawaanya tenang dan kalem??". Hhee, kurang tenang apa coba, nunggu gigs pending tiga jam plus hujan badai, plus, mati lampuuuuu… kapan ada gigs lagi? Jangan lupa beli tiket yang nomor satu. :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali, daripada jadi drama queen di jejaring sosial mending ditulis diblog aja. setidaknya perasaan kan juga sama2 jadi lega.

      wah kurang tau nih ada gigs lagi apa nggak. apalgi bisa dapat tiket nomer 1 lagi. hehe

      Delete
  3. Sigur Ros itu kan diambil dari nama adiknya Jonsi, Sigurros Elin <3

    ReplyDelete