Saturday, February 4, 2012

...see something you see


“Life move so fast, everybody moves on…,” said Addison Montgomary. “I’m not ready to move on,” said Callie Torres.

We move on, everyday. But, is a really move on?

Leave the past, and build your own future. Then I’m understand, why people should move on. Repair the broken things and forgive.  Forgive for our self first, then others. Everybody have their own mistakes, then, it doesn’t matter too, if we have so many mistakes. No one being an angle whose have all those “white” side.

“You did the best you could,” said Meredith Grey.

----

Saya tidak bisa menjelaskan, siapa lebih baik, antara Serena van der Woodsen atau Blair Waldrof dalam Gossip Girl. Atau siapa lebih baik, antara Meredith Grey, Cristina Yang, Izzie Stevans, George O’Malley, dan Alex Kerav dalam Grey’s Anatomy. Walaupun, saya tahu, Serena adalah pemeran utama dalam GG dan Meredith adalah pemeran utama dalam GA. Tapi, ketika menonton mereka, saya boleh jadi memihak pada Blair ataupun Izzie, atau siapapun.

Seperti teman saya yang pernah bertanya, satu waktu kita sempat membicarakan Gossip Girl, “Sebenernya, siapa lakon dalam GG? Kok Serena gitu-gitu banget, kalau Blair juga gitu-gitu banget.” Ya, dalam tiap episode yang kita tonton, kita akan mendapatkan bahwa semuanya sama-sama benar, sekaligus semuanya sama-sama salah.

Begitupun dalam Grey’s Anatomy, Meredith, si pemeran utama itu justru terlihat tidak tegas dan labil. Ya, dia justru adalah yang paling menyedihkan diantara karakter empat kawan lainnya, padahal mereka  semuanya adalah dokter bedah.

Dan, diam-diam, saya yang sangat terlambat menonton mulai banyak belajar dari dua serial ini. Dari empat season GG dan tujuh season GA. Bahwa, yah, banyak hal yang lebih masuk akal dan lebih penting dari menyelesaikan masalah dengan menangis dan menjadi orang pendiam, atau terjebak masa lalu seperti dalam sinetron kita atau, mungkin, serial korea. Bukan, bukan berarti itu semua jelek, saya mungkin akan bilang, bahwa, saya lebih suka.

5 comments:

  1. belum pernah nonton Grey's Anatomy. namun setidaknya saya tau bahwa lagu-lagu soundtrack dalam Grey's Anatomy itu luar biasa..

    ReplyDelete
  2. belum pernah nonton filmnya Grey's Anatomy sih. tp setau saya, lagu soundtracknya keren-keren. hhe

    ReplyDelete
  3. Grey’s Anatomy kan serial mas… panjang banget gitu, sekarang udah masuk season8, tapi ni aku lihat dari season3 lagi.. 
    E, emang deh yah, ngomong sama kamu, juga ujung2nya musiknya… hmmmm…
    Iya sih, soundtracknya keren2… selalu pas sama scene dan momen2 di serial itu. tapi aku curiga kamu nggak bakal mau nonton, kan sinetron banget gitu, alurnya panjang… dan, emg serial Hollywood pake soundtracknya keren2, beda2 terus per episode-nya…
    Kapan yah, sinetron kita, bisa sekeren itu? nggak cuma soundtracknya loh yah, tapi juga karakterisasi, cerita, dan scriptnya, jadi yang nonton juga nggak berasa bego sendiri.. hhee.. *ngayal

    ReplyDelete
  4. kalo nunggu sinetron Indonesia sekeren sinetron semisal Grey's Anatomy, kayaknya bakal nunggu luaammaa banget. ato mungkin gak bakal bisa nemuin momen seperti itu. haha

    eh iya juga ya, apa2 pasti kok ujung2nya musik. hehe
    tp emang bener kok, musiknya Grey's Anatomy itu keren-keren.

    hmm. pernah juga sih nonton sinetron Hollywood. Heroes misalnya. ya meski alurnya panjang, berbelit2, tp asyik juga untuk ditonton. heh

    ReplyDelete
  5. Hhhaaa, iya, adanya mbak2nya pemain sinetronnya ikut nyanyi, padahal suaranya, ehem.eheeem… hhee…

    Wah, kalau yang ini mah drama. Kalau heroes kan gitu2, aku malah nggak mau nonton heroes, heee.. :D

    ReplyDelete