Thursday, July 14, 2011

...kenapa menangis?


Semalam. Beberapa jam yang lalu. Tiba-tiba saya (hampir) menangis entah untuk alasan apa. Spontan saya menuliskannya di akun jejaring sosial saya. Saya mampu menahannya. Malamnya, beberapa jam kemudian. Saya sesenggukan sendirian. Benar-benar sesenggukan semalaman. Masih belum tahu, menangis untuk apa. Tapi saya tahu, saya menangis untuk siapa. Untuk diri saya sendiri.

Saya galau, kata teman saya.

Saya tidak tahu galau untuk apa. Yang pasti, waktu saya nangis, saya merasa kehilangan. Saya kehilangan orang-orang yang mendengarkan cerita saya, setelanjang-telanjangnya saya. Saya kehilangan orang-orang yang akan mengelus pundak dan memeluk saya, ketika saya marah dan tidak bisa mengungkapkannya.

Saya menangis ketika benar-benar marah dan tidak tahu harus berbuat apa. Benar-benar marah. Tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya saya hanya bisa menangis.

Hari ini. Saya benar-benar tidak doyan makan. Saya hanya mengacak-acak sarapan, jus wortel kesukaan saya, crackers yang nggak habis, dan terakhir makan malam saya. Padahal, semua yang saya makan, adalah makanan yang biasanya saya lahap sampai habis. Sempat saya mikir, saya kok manja benget? Kayak cewek diet aja.

Setelah cuci muka dan minum dua gelas air putih (gelas warisan teh Alit yang besar banget), sepertinya saya tahu kenapa saya menangis dan tidak doyan makan seharian ini. Saya tahu mengapa, saya jadi aneh seharian ini. Seperti saya tahu, kenapa saya pengin marah, tapi entah marah sama siapa.

Bolehlah orang bilang saya sedang galau. Saya sedang galau skripsi. Sedang galau karena pengen pulang. Galau karena pengen beli buku, tapi kemarin udah beli buku dan baju. Pengen ini-pengen itu. Galau karena cowok. Galau karena sudah saatnya bayar kost. Galau karena nilai jelek. Galau karena belum ngadep pembimbing lagi. Galau karena segudang alasan lain. Boleh. Boleh.

Tapi jawabannya cuma satu:

Saya sedang menstruasi.

Excellent reason.  

No comments:

Post a Comment