Monday, June 27, 2011

...untuk sahabat saya, Vicky


Vicky, kamu tahu, dan sangat tahu. saya labil.
saya sangat kuat dan tahu apa yang saya mau dan apa yang akan saya lakukan untuk sesuatu.
tapi, saya seringkali sangat kebingungan, ragu, bahkan tidak bisa memutuskan saya akan kemana dan melakukan apa untuk suatu hal lain.
Vicky, ini tidak ada kaitannya dengan masalah usia.
tapi Vicky, ijinkan saya menarik semua ucapan saya beberapa waktu lalu.
tentang sesuatu hal.
tentang saya dan beberapa orang.
tentang perasaan saya dan perasaan beberapa orang.
Vicky, saya tidak bisa memilih. maka saya memilih untuk tidak memilih. saya meninggalkan. saya pergi. saya tidak mampu.
bodoh? benar.
tapi sepertinya kamu tahu alasannya
saya masih menyimpan satu hal yang tak bisa digantikan siapapun.
saya tidak bisa memaksa otak dan hati saya menimbang untuk kemudian memilih dan menyelamatkan diri saya sendiri dari sebuah masa dimana saya menjadi sangat labil dan menjadi begitu murahan.
ah, Vicky, kamu tahulah alasannya.
saya belum bisa mampu untuk membuka hati dan otak saya untuk tidak berfikir sempurna.
saya naif, Vicky?
benar.
doakan saja.
saya lebih terbuka dan siap menghadapi segala sesuatunya.
membuktikan kedewasaan saya.
dewasa itu, tahu yang dimau, siap menanggung resiko. sadar benar, sadar salah. mawas diri dan rendah hati, akui kekurangan dan kesalahan.
terakhir,
Vicky, saya kangen berbicara dan belanja bersama kamu…

*meskipun ini ditulis berbulan-bulan lalu. tapi sepertinya masih relevan.

No comments:

Post a Comment