Tuesday, January 15, 2013

...the church



Like an old fashioned and classical mid-19th century architecture, The Immanuel Church Jakarta still has its genuine looks. Strong, old, and wise. The church live with its solemnity. It seems on all of the the concentric circle around the building; the chairs, the balcony, the stairs, and the pillars.  

God loves art. I know. 
No, no, people do.


"Look...!"

"Run, baby, run..."

The Half Circle Wood

The Piano

The Old Door

"Handle it!"

The Couple

Mid

For The Padre
Adaptations (The Cables)


Rounded Bench - Right

Rounded Bench - Left

"Lets Pray..."
The Contentric

The Facade

The Stairs (edited on Path)
"Hello Blue..."



__________________


Disclaimer

Alasan pribadinya: Em, saya bosen juga loh kalo harus di ruangan terus. Saya lebih seneng kesasar di sebuah daerah antah berantah di Jakarta Selatan daripada ketiduran di meja abis makan siang. Ya, meskipun waktu kesasar itu super ketakutan sih, meski sebenernya dengan naik angkot yang sama bisa sampe kostan lagi sih. Jadi kadang kalo ada kesempatan keluar kantor, meski harus ketemu macet, saya seneng banget. Macam ketika kecil dulu, waktu dikasih permen sama si Uwa padahal gigi udah abis semua.

Alasan nggak pribadinya: Bantu ngecekin continuity frame per frame. Belajar nge-direct. Bang Aso, si produser juga kekurangan anggota tim.

Hasilnya: Ketika saya kecil, kata temen-temen segeng waktu SD, oia, saya sekolahnya Madrasah ding, jadi ya, katanya, kalau orang muslim ke Gereja itu dosa. Dan, bukankah kita semua tahu, kalau dosa itu kita bakal masuk neraka. Dan, bukankah anak umur sepuluh tahun yang sekolah di Madrasah pasti takut banget masuk neraka. Karena, kalau masuk neraka, ntar kita nggak bisa nyelametin kedua orang tua kita, kalau ternyata mereka yang masuk neraka. Dan lalu kamu tumbuh besar, dan lalu kamu mulai curiga, kalau kamu sendiri pun sepertinya akan masuk neraka. Tapi, tentu saja, kamu beranjak besar dan mungkin mulai berfikir bahwa, dalam beberapa hal, tak selamanya yang dulu kita anggap keliru itu benar-benar salah. Termasuk yang kita anggap benar, itu selamanya benar. Dan, di sanalah saya berada di salah satu bangunan rumah ibadah umat Nasrani berumur kurang lebih 173 tahun di pusat Jakarta. Gereja Immanuel Jakarta. Untuk pengambilan gambar promo image natal dan tahun baru tempat saya bekerja. Harusnya hari itu saya tinggal di ruangan untuk mengerjakan beberapa copy. Tapi saya tinggal. Alasannya, sudah saya kemukakan di atas.

No comments:

Post a Comment