Tuesday, November 13, 2012

...love sweet love

Cinta itu selalu indah dengan caranya sendiri. Bahkan bagi orang yang hanya sekedar melihat atau mendengar.

Pagi tadi, saya melihat cinta yang begitu sederhana. Seorang laki-laki dan perempuan turun dari metromini dan lalu jalan bergandengan.

Saya cukup familiar dengan si perempuan. Meski tak kenal, tapi dia bekerja di ruangan dekat ruangan saya. Saya cukup sering melihatnya ketika saya mondar-madir ataupun ketika dia ke sana ke mari. Mereka bergandengan seperti layaknya bangsawan Inggris bersiap memasuki lantai dansa. Sambil sesekali tertawa dan terus saling bicara. Si laki-laki cukup tinggi jika dibanding sang perempuan. Mereka terus berjalan melewati jalan menuju kantor. Saya tetap dibelakangnya. Melihat dengan perasaan, yang entah kenapa, bahagia.

Saya kira mereka satu kantor. Barangkali si laki-laki di bagian redaksi dan si perempuan di bagian kreatif pada harian yang satu grup dengan tempat saya bekerja. Tapi ternyata tidak. Sesampainya di dekat pos satpam, saya berpapasan dengan si laki-laki tadi. Mereka berpisah. Sayangnya saya tidak tahu bagaimana mereka melakukan ritual perpisahan, karena terhalang mobil yang masuk di saat bersamaan.

Apakah mereka melakukannya setiap hari?

Kita selalu berkhayal dan berharap, atau saya tepatnya, tentang pangeran berkuda putih atau kalau jaman sekarang adalah pria berkendaraan ter-oke. Mengantar kita tanpa perlu kepanasan dan kaki pegal karena harus berjalan. Tentu saya tidak tahu, barangkali sebenarnya mereka biasa bermobil, tapi pagi tadi mereka ingin mencoba naik metromoni mungkin. Atau bisa saja tadi itu adalah sang kakak yang ingin mengantar adik yang lama tak dijumpainya. Tapi saya percaya mereka pasangan. Atau bisa jadi, tadi itu saat terakhir mereka bisa bersama hari ini, karena si pria harus ke luar kota, bisa jadi. Tapi sudahlah... Semua dugaan mungkin terjadi.Tapi bagi saya, pemandangan tadi pagi terlalu manis untuk dilupakan tanpa dituliskan di sini.

Saya yakin, perempuan berkaca mata dari ruang sebelah itu sangat bahagia pagi tadi.

Kedua, saat menjelang malam. Saya tak sengaja mendengar salah satu produser dan senior di ruangan ketika menelepon istrinya yang tengah hamil. Orang bilang, pria beristri itu mempesona, mungkin sebenarnya yang mempesona adalah bagaimana cara dia menunjukan cintanya pada sang istri.

Saya sedang review hasil shooting munggu kemarin. Mereka-reka copy mana saja yang akan saya ganti untuk menyesuaikan mood yang tersusun, sembari sang produser dan manager memilih hasil akhir gambar. Itulah ketika produser yang juga calon bapak itu menelepon istrinya.

Pagi sampai siang tadi ia shooting. Saya sempat membantu sebentar sebelum kembali ke ruangan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Untung shootingnya tidak terlalu berat, jadi menjelang sore tim sudah kembali ke kantor.

Nah, ini ketika si produser ini menelepon istrinya yang usia kandungannya sudah masuk bulan kesembilan. Tanggal kelahirannya sekitar minggu depan. Kami seruangan juga sering mananyakan prihal kelahirannya. Awalnya saya tida begitu memperhatikan karena sedang konsentrasi melihat monitor dan gambar berulang-ulang. Tanpa bermaksud menguping, saya mendengar produser yang berdiri tidak jauh dari saya itu kalau tidak salah bertanya "Sudah makan berapa kali?" Dan kemudian kalimat "Wih, banyak bener."

Saya tidak medengar kalimat selanjutnya dengan lebih jelas lagi. Tapi mendengar dua kalimat itu saja sudah bikin saya pengen tertawa. Bahagia tentunya. Apalagi dengan nada suara yang tak kalah bahagia dari si calon bapak ini.

Semacam, sepertinya capek karena shooting sesiangan terbalas sudah. Terganti dengan rasa bahagia tentang kabar si istri yang siap melahirkan putra pertama mereka nanti. Tak ada salahnya dia bekerja keras hari ini.

Semacam itu.

Saya tahu ada perjalanan panjang untuk kabahagiaan semacam itu. Semacam ketenangan. Ketenangan yang saya lihat di wajah tiga orang yang saya tulis tadi. Dan saya ikut senyum bahagia.

Mungkin kita tak perlu bersusah payah memikirkan tentang, berapa jumlah mobil yang harus dikurangi agar mengurangi polusi dan berapa bus yang harus ditambah? Tapi mulai berfikir tentang, berapa orang bahagia saat ini? Pencarian jawaban untuk pertanyaan kedua akan lebih sulit dipastikan. Tapi mudah didapatkan.

Bahkan, saya saja yang tidak melakukan apa-apa bisa turut bahagia. Itu artinya begitu banya kebahagiaan yang ada di bumi ini.

Dan saya percaya, setiap orang akan mendapatkannya. Kebahagiaan itu.

No comments:

Post a Comment