Monday, April 23, 2012

...berdamai dengan diri, berdamai dengan gigi


Penyebabnya kali ini adalah: makanan terlampau keras. Memakan terlampau cepat dan buru-buru.

Saya ingat sekali pagi dengan sebuah apel di awal minggu lalu. Saya melupakan gigi saya yang terlampau kropos dan sudah lama tidak sehat. Kenapa saya tidak memotongnya menjadi potongan kecil memanjang dari ujung satu ke ujung lainnya seperti sebelumnya saya memakan apel, kenapa saya langsung menggigit terburu-buru karena harus segera mandi dan pergi.

Jadi itulah kenapa ada sakit gigi, dalam rentang waktu hidup saya.

Selalu ada alasan lupa untuk ke dokter, mencabut sisa gigi yang rusak ketika tidak ada nyeri atau sekedar membersihkan karang gigi.

Selalu begitu.

Kali ini adalah cerita tentang gigi terselubung yang kekurangan tempat dalam rongga mulut saya. Terdengar mengerikan sekaligus agak menjijikan yah. Lalu saya membayangkan kemungkinan untuk memakai kawat gigi dan semacamnya. Terkesan tidak natural dan artifisial setelahnya. Tapi apalah artinya hidup tanpa gigi yang sehat. Lalu bagaimana saya akan melalui hari jika harus dibatasi makanan-makanan tertentu yang barangkali akan begitu nikmat jika gigi saya sehat. Lalu ketakutan akan pantangan-pantangan jikalah ada seutas benang kecil tak terlihat harus mengikat gigi saya. Sepertinya saya tidak sanggup.

Dan sakit gigi itu kejam. Dia mengajak tulang leher bersama syaraf mata dan kepala untuk merasakan ngilu. Capek kalau terlalu lama berdiri dan pusing berlebihan. Maka ada semacam obat peringan/penghilang sakit gigi yang bisa menidurkanmu selama kuranglebih 10jam. Lalu, kamu tidur sehari-semalaman dan memakan semacam lontong saja agar mereka bisa baikan.
Lalu mengakalinya dengan berpuasa dan kembali belajar makan dengan pelan.

Satu porsi ayam kluyuk sama dengan satu film berdurasi dua jam.

Memberi ruang untuk merasakan ngilunya tumbuh gigi bagi bayi enam bulan.

Agak riang karena jarum timbangan beberapa centimeter berbalik arah ke kiri lagi.

Sambil diam-diam menyiapkan kalimat sakti: saya tidak mau sakit gigi lagi.

No comments:

Post a Comment