Sunday, May 26, 2013

...gundul




Sore itu kita bingung. Saya dan produser senior saya. Materi kita ditolak. Rencananya mau bikin drama keluarga Jawa gitu. Hha. Yasudah, sore itu bingung.
Terus paginya, produser senior itu nemuin saya. Menunjukkan selembar kertas. Nih, kita bikin kayak gini aja, gambarnya pake ide yang pertama dulu itu. Oke, siap, yak.
Dan saya baru tahu, makna lagu dolanan yang saya nyanyikan sejak kecil. Lagu dolanan, yang ternyata bermakna sangat besar…

***
Bagi sebagian orang, menerima selembar lima puluh ribuan di pagi hari tanpa nglakuin apa-apa itu luar biasa. Dan itu, akan sangat terasa bagi banyak orang. Tapi sayangnya, tidak ada uang yang datang tanpa maksud apa-apa. Pun selembar lima puluh ribuan atau seratus ribuan di pagi hari. Uang itu adalah harga satu contrengan di bilik suara.
Saya tidak pernah benar-benar tahu jika ada acara bagi-bagi uang di pagi hari demi satu angka suara. Dari pintu belakang satu, ke pintu belakang lainnya. Meski aka nada satu dua orang, menunggu serombongan orang di pojok perempatan sebelum TPS. Memberi kode-kode nomor yang harus dicoblos.
Hufht.
Itu yah, namanya politik uang?
Tapi saya tahu. Itu bisa saja terjadi. Dan, masih akan segera terjadi. Dan itu menyebalkan. Coba bayangkan…
Seorang calon anggota legislatif muda, yang baru wisuda beberapa tahun lalu, sedang menyusun rencana untuk pengembangan di satu desa. Dia mengusahakan adanya Koperasi Tani dan pengembangan apotik hidup dan kebun kecil di tiap rumah tangga. Bahkan sebelum ide sampai ke masyarakat, di kalangan orang-orang tua partai, ide itu sudah ditolak. Alasannya, katanya, jumlah uang dan tenaga untuk melaksanakan semua itu LEBIH BESAR daripada membagi uang di pagi hari sebelum pemilihan dimulai. Rawrk!!
Usul ditolak.
Katanya lagi, masyarakat lebih membutuhkan uang, daripada koperasi, cabe, atau tanaman-tanaman lainnya di kebunnya. Rawrk!
Yaiya sih, butuh uaaang. Semua orang juga butuh uang, tapi? Tapi sayang, si calon legislatif muda tentu lebih percaya apa kata si orang tua. Meski malas mendengarnya.
Saya juga malas mendengar ceritanya.
Dan orang tua kadang memang selalu demikian.
Walau ada benarnya juga, bahwa. Masyarakat, kebanyakan masyarakat, entah masyarakat yang mana, lebih gampang menerima uang. Daripada penyuluhan satu dua jam, atau pot-pot berisi pupuk. Katanya, uang bisa untuk membeli supermi dan top kopi, tapi pupuk cuma bisa buat menumbuhkan bayam dan cabai.
Terus, setiap menjelang pemilihan, mau dari pemilihan lurah, bupati, gubernur, caleg, juga presiden, semua orang berharap aka nada serangan fajar. Juga tiap partai menyiapkan sejumlah uang…
Hufht.
Untung saya baru pertama kali milih. Dan entah kenapa, saya merasa telah memilih kandidat yang benar. Dan sayang, besok saya tidak bisa menggunakan kesempatan saya untuk memilih calon gubernur saya. Harusnya saya memilih. Menggagalkan Bibit Waluyo agar tidak menjadi gubernur lagi. Tapi yasudahlah, saya hanya bisa berdoa. Semoga yang terbaik bagi Jawa Tengah.
Kalaulah praktik politik dengan selembar dua lembar uang besok belum dapat dicegah. Semoga satu, atau enam tahun lagi sudah dapat dihindari. Amin.
***
Gundul-gundul pacu cul, gembelengan…
Nyunggi-nyunggi wakul kul, gemebelengan…
Wakul ngglimpang, segane dadi sak latar…
Wakul ngglimpang, segane dadi sak latar…

Gundul adalah kepala. Kepala adalah pemimpin. Dan seorang pemimpin, tidak boleh gembelengan, tidak boleh sombong. Mereka yang memegang amanat, nyunggi wakul, juga tak boleh lupa akan tugasnya. Karena, sekali melakukan kesalahan, semua yang sudah dilakukan akan sia-sia…
Barangkali itu yang terjadi dengan Jawa Tengah lima tahun terakhir. Kali.
Selamat memilih...

24 comments:

  1. hidup Diyah!! Diyah for president! :)

    kali ini tulisannya lebih bernada politis. tp tetep khas Diyah dan enak dibaca. hehe
    oiya Nindya Christiana itu temen seangkatannya Diyah ya?

    ReplyDelete
  2. ouch...
    saya nggak mau di politik praktis. kalo anak muda belum didenger sama elit tua yang egois... :D karena itu menyebalkan dan sangat membosankan, terlebih kalo kamu mendengar tetek bengeknya dan tak pernah terjadi perubaha signifikan sejak kamu kecil. :)

    hha, politik nggak cuma ttg wakil rakyat atau pemimpin loh kalau mau sedikit aware sih...

    pada dasarnya politik adalah ttg mmepertahankan diri dan memperjuangkan diri...
    kalau ttg politik satu negara/daerah/wilayah, ya berarti ttg orang2 di dalamnya...

    jadi orang2 yang diwakilinya...

    karena kemarin pengen banget nyoblos tapi g bisa. jadi kesel2 sendiri. hha...
    tapi syukur alhamdulillah bibit waluyo g jadi. ada sedikit harapan utk jateng...

    dan semoga juga harapan utk indonesia tahun depan... :D

    *selamat mabok pemilu*

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah, soalnya biar gimanapun ingin kembali ke jateng. tapi kalo jateng gitu2 aja, males juga kan balik...

      biar teman2 kecil di jateng, adik2 kita, akan punya harapan dan kesempatan lebih baik daripada kita...

      yeay!!!

      Delete
    2. wuiiiiihh, padahal komenku cuman beberapa baris. tp jawabnya ampe berparagraf-paragraf. dan menggebu-gebu lagi. haha.
      hmmm, klo dilihat dari komennya sih. sepertinya Diyah sangat sangat mendambakan perubahan ya. dan sepertinya sangat aware dengan masalah di negara ini. generasi muda yg kritis lebih tepatnya. :)

      oiya, aku tertarik nih dengan kalimat ini:
      "pada dasarnya politik adalah ttg mmepertahankan diri dan memperjuangkan diri...". jujur, kalimatnya merupakan sudut pandang yg baru buatku. dan klo dipikir memang benar adanya. terutama jika diposisikan dalam generasi muda seperti kita.

      klo apa yg pernah aku ketahui dulu sih, intisari dari politik itu sendiri adalah: kekuasaan. jadi ujung2nya pasti ntar bakal tentang kekuasaan. karena itulah politik tumbuh subur di negara ini, karena apa? karena untuk mendapatkan kekuasaan. hehe.


      Delete
    3. hhha, abisnya suka kesel sama yang ada di berita di tivi...

      itu aku pernah baca di mana gitu sih. untuk mempertahankan diri kan bisa melalui kekuasaan mas...

      tuh ada yang mau menguasai negara lain, demi kebutuhan minyak negerinya tercukupi... kan bertahan, sayangnya harus menyakiti orang lain. nah, yang kyak gitu yang sangat disayangkan...

      e, malah politikus (yang katanya politikus) di negeri kita, nggak mbela siapa2, malah nyakitin temen senegaranya, sebangsanya sendiri. :(

      Delete
    4. yah begitulah politik. klo kebablasan jadinya ya ampe merugikan orang lain. hehe

      di negara maju aja kadang politiknya masih banyak kekurangan, apalagi di negara kita yg masih belajar politik. buuaaanyak banget deh penyelewengan2nya.

      hmmmm, ngobrol tentang perpolitikan dengan alumni FISIP itu seru juga ya. :)

      Delete
  3. ahahhaa, politik seru kok mas...
    bisa bikin ketawa dan geleng-geleng kepalaa... :)))
    cuma kadang emang malas ngobrolinnya. pertama, ngobrolin politik rentang bikin emosi. kedua, rasanya politik terlalu jauh sama keseharian kita, meskipun tanpa sadar itu banyak berpengaruh sama hidup kita, semacam invisible hand- macam kata adam smith itu... :D

    hhhi...
    seruan ngomongin band postrock terbaru mas... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahah. betul2 malah bikin nyesek juga klo lama2 ngobrolin politik yg carut marut di negeri ini. terlebih klo hukum juga dah dipolitisasi, adanya bikin mencak-mencak gk jelas. iya juga ya, politik kayaknya terlalu jauh dalam keseharian kita. terlebih kita2 yg dah jengah dengan kondisi perpolitikan di negeri ini.

      Invisible hand?? wow, keren istilahnya. ak malah baru tau klo Adam Smith bikin istilah kayak gitu. hehe

      waah post-rock itu dah 'so last year'. dah kurang seru lg, soalnya dah banyak anak2 ababil di luar sana yg mulai mengakui klo dia penggemar post-rock sejati. hellloooooo!!, padahal tau aja baru beberapa bulan. haha (*niruin gaya anak2 gaul sinetron)

      Delete
  4. iya mas, kalo buat orang kayak kita, maksudnya kita bukan pejabat, bukan penentu keputusan, dan bukan juga pesohor, politik rasanyaa jauh banget. meski, sebenernya, kita bisa melakukan gerakan sendiri... bberapa orang berhasil melakukannya. meskipun, tetep, mungkin tidak bisa langsung, atau membutuhkan waktu yang sangat lama, hingga mampu merubah sistem... sistem yang terlamapuu menyebalkan...

    iya mas, ada kok...
    hhha, dulu dapet waktu kuliah teori ekonomi dan politik kayaknya... hha, tapi teorinya adam smith kan lebih ke ekonomi yah... apa sih, dia, lebih ke ekonomi liberal itu yah? hhha, g terlalu ngeh juga. cuma ngeh kalo teori itu ttg "sesuatu yang tak terlihat tapi ternyata mengatur hidup orang banyak"...

    mungkin invisble hand itu sekarang diperlihatkan lewat billboard dan iklan2... hhhi, dan, invisible man-nya ya para pemilik modal dan produsen...:D

    hhha, anti-mainstream is mainstream, now...isnt it?
    lebih baik kita minggir ke pojokan, sambil nonton gigs mas. g usah di share di timeline, g usah ngacung2in smartphone buat moto, toh ya hasilnya biasa ajaa. cukup diem di pinggiran panggung, dengerin band-nya baik2...

    and you did it. you do it. so you still a hipster. at least, for me. hhhhaa... ;)

    ReplyDelete
  5. dulu pernah tanya klo zodiaknya Diyah Sagitarius kan?? dan memang Sagitarius itu di satu sisi adalah orang yg cuek, tp di sisi lain bisa menjadi orang yg kritis. hehe

    iya betul juga ya, yg pasti karena kita belum menjadi penentu keputusan kayak pejabat-pejabat di sana. tp bener juga sih kata Diyah, sebagai pemuda seperti kita ini, kita juga memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan. meski dengan cara kita sendiri tentunya. hoho oiya, aku malah jadi teringat dengan band folk punk namanya, The Wild. musiknya punk tapi dengan instrumen folk dan harmonica. yg membuatnya istimewa, liriknya gak seperti kebanyakan musik punk yg marah2. tp lebih ke motivasi diri dan inspirasi. serta bagaimana menghargai hidup. dan bisa jadi seperti itulah salah satu cara untuk memberontak sistem yg telah ada.

    betul, soalnya Adam Smith lebih ke Ekonomi. makanya kok tiba2 di komennya Diyah yg tentang politik mencantumkannya juga. hahah oh i see, berarti media2 gedhe itu juga termasuk invisible hand donk? mengatur selera anak muda sekarang ini. sepeti bagaimana saat ini anak2 muda pada seneng ama selera trend tertentu. padahal trend trsbut telah ada sejak setengah dekade silam. hehe

    iya nih, sekarang banyak anak2 ababil juga yg ngerasa paling keren sendiri klo dah menjadi anti-mainstream. dan dengan bangganya mengaku klo dia hipster, atau bahkan ultra hipster. yah, tp bagaimanapun juga klo menurut aku sih sikap kyak gitu ya tetep aja alay yg butuh pengakuan prestisius, hanya bedanya lebih elit aja.

    wah, perumpamaanya bagus nih, nonton gig di pojokan, gak perlu share, dan gak usah ngacungin smartphone buat photo. sikap yg sangat rendah hati klo menurutku. :) oiya, lha itu di pojokannya sendiri apa sama 'someone' tuh? hahaha

    ahahaha, let's say. i'm just an open minded listener. not quite a hipster actually.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ooh, jadi ni kemarin lagi mengidentifikasi karakter dari zodiak? :D

      iya mas, begitulah...
      insyaallah kalo sudah sedikit lebih mapan dan mampu mandiri, kita yang muda2 pasti bisa nglakuin sesuatu untuk orang lain kok, termasuk untuk bangsa, halah. sekarang ya lakukan semampu kita dulu aja...

      membantu semampu kita, dn kita juga nglakuin yang terbaik yang ada di dpn mata. klise si, tapi kayaknya emang harus gitu...hhhi...

      wah, tapi bukannya emang selalu gitu yah kerja "tren"...
      sesuatu yang awalnya dianggap aneh, terus berubah digemari, lalu ditinggalin lagi kalau ada yang baru lagi...

      ada satu pertanyaan unik di pemasaran: anak2 muda, yang pada beli tiket konser jutaan itu, dulunya di mana sih? anak2 muda, yg pada nongkrong di sevel, dulunya di mana sih? kok dulu g ada? hhhaaa...
      jadi barangkali, memang ada yang "menciptakan" kebutuhan dan keharusan untuk mengajak anak2 muda, atau siapapun itu, yang tadinya entah di mana, lalu ada...:D

      hhhaa, ttg anti mainstream, anyway, saya suka meggy z loh.. aku kira kalo gitu aku anti mainstream... hhhhaaa...lagu benang biru atau anggur merahnya dia lebih menyayat dari someone like you-nya adele loh... hhhhaaa.. :D

      hei, itu kamu. yg dateng di satu gig, dan diem sambil nonton... hhhaaa...
      ya, setidaknya aku pernah tahu itu kamu mas...

      okelah, bukan hipster...oke, oke...

      Delete
    2. oiaa, nindya teman sekelas aku...
      sekostan juga...

      kalian kenalan? :))

      Delete
    3. ngomong2 soal trend, emang sih klo kita masih jadi bagian dari tren itu sendiri rasa2nya gak ada yg salah. tp klo kita sudah mulai tau akan apa yg dinamakan tren, dan kita keluar dari tren serta mengamatinya dari luar, kita pun jadi tau betapa terombang-ambingnya mereka2 yg mengikuti tren. dengan kata lain, mereka menjadi objek yg disetir oleh tangan2 tak terlihat tersebut untuk mengikuti tren tertentu. tp ya semuanya kembali ke orang2nya sih. gak ada yg salah juga mengikuti tren.

      wah omonganku jadi semakin ngaco ya, mari kita ganti topik aja. hehe

      hmmm, bagus juga nih pertanyaan tentang pemasarannya. :) tp mungkin juga orang2 tersebut dulunya masih kecil. atau belum punya daya untuk nonton konser jutaan, atau nongkrong di sevel. hehe. tambah ngaco ya?? tp aku tetep setuju dengan pendapatnya Diyah, bahwa memang ada tangan2 tak terlihat yang menciptakan kebutuhan dan keharusan untuk mengajak anak2 muda yg tadinya entah di mana menjadi ada.

      widih, syahdu amat nih Diyah. seneng om Meggy. haha. tp bener juga kok, lagu2nya sebenarnya menyayat. cuman karena mainnya dangdut, jadinya terkesan biasa2 aja gitu.

      haha Someone Like You itu sebenarnya lebay, alias bisa2nya media dan anak2 jaman sekarang aja yg senantiasa mengidentikan lagu tersbut dengan lagu galau. klo mau nyari. masih banyak kok lagu yg jauh lebih galau dari itu. trmasuk lagunya om Meggy. :)

      lha?? kok bisa aku? dan kok Diyah bisa tau? bukannya kemarin kan kita ke gig nya bareng2 dan gak duduk di pojokan? ehehe.

      Delete
    4. nah, itu yang terjadi sama aku dua tahun ini. keluar dari semacam euforia harus ngikutin sesuatu yang baru... tahun pertama, ketika mencoba memahami kenapa orang2 tergila2 tas bermerek, pun dg KW-annya, dan saya membela ttg "could be better to have original things, than the imitation one. even its not exclusive brands", saya sampe dibilang matre... hhha...

      tapi bukannya saya menganggap mereka yang terombang-ambing itu mengikuti tren, saya jadi mencoba mengerti kenapa orang2 harus mengikuti tren, lebih ke: mungkin mereka bingung kalau harus nggak mengikuti tren lagi.

      tapi, dalam bbrapa hal, kadang saya tertarik untuk tahu apa yang lgi hip kok, teteup si sebenernya. cuma, biar nggak kebawa gitu aja...itu yang sulit. sering saya dinilai meremehkan orang, hanya karena saya dieeem aja ketika mereka menceritakan ttg hal2 menyenangkan ttg, "sesuatu yang saya kira itu hanya untuk mengikuti tren, atau sesuatu yang hit"...

      mungkin karena saya tdak mampu? barangkali.hhhaa...

      atau orang2 yang terdiam nggak ngerti kenapa saya lebih memilih jalan2 naik kereta ekonomi ke utara, sementara promo tiket ke singapura jg terjangkau. mungkin saya milih alasan, kalau saya cinta indonesia. tapi di sisi lain, saya nggak ngerti kenapa saya harus ke singapura utk beli tas. gitu aja...hha..atau karena saya emang nggak mampu? bisa jadi.

      ahahaa, seruuu ngobrolin ginian. ya ampun. saya lama banget nggak ngobrol sama teman2 dekat saya dan diskusi ngomongin pusing dan dilema di kepala...

      saya sering ngobrolin ginian sama mas fauji, dan vicky si seringnya...sama vicky bahkan mmbahas fenomena syahrini dan budaya pop juga.. hha, kita fans syahirni!

      tapi, utk target market yah: anak2 SMA itu paling potensial! lalu disusul ibu2 muda kelas menengah... :))

      hhha, meggy z keren sedihnya. saya pernah naik angkot, bang supirnya nyanyiin lagu2 dia, syahdu banget...

      ttg gig, kamu itu tipikal pojokan waktu tahu mas pondra ngasih CD, tiba2 udah nongol aja di belakangku...hhha.. itu di pojok.

      Delete
  6. iya, kenalnya juga lewat blog kok. itu karena dia ngasih komen di blognya Diyah. ya, cuman penasaran aja. kok bisa kompak dan FISIP banget tweet2nya. ternyata memang temen satu kelas dan satu kos. haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa...
      beberapa tahun terakhir kita sangat dekat. dan ngobrol banyak hal... ninda juga teman diskusi yang sangat menyenangkan, terutama masalah hati. she's a love expert. hohooo... :D

      dia lagi sakit loh...
      doakan biar cepet sembuh juga yah... :)))

      Delete
  7. gak kok, bukan gak mampu. ak yakin pasti mampu. cuman Diyah memiliki prioritas yang lain. seandainya prioritasnya emang mau ke Singapore, pasti ya bisa ke Singapore pake promo. tp berhubung prioritasnya naik kereta ke utara, jadinya ya milih naik kereta ke utara. dan prioritas itu pula yg juga berlaku dalam memilih selera. termasuk kenapa seseorang lebih tertarik membeli barang original meski bukan merk exclusive. ataupun kenapa orang bangga dengan barang exclusive brand KW nya.

    contohnya Diyah, yang lebih memprioritaskan barang original tapi non-exclusive. pasti ada kebanggaan tersendiri dari hal tersbut. :) (mungkin perasaanya, sperti klo aku beli CD artis luar gk terkenal gitu kali ya?? hehe)

    wow, ternyata Diyah seneng diskusi hal2 serius gini ya. pantes pernah jadi moderator di acara pembacaan puisi Hujan di bulan Mei beberapa tahun silam di balai soedjatmoko. weittzzz, Vicky juga seneng ngobrolin hal serius semacam ini tho?? gak nyangka nih. ternyata dia gk cuman suka nyanyi aja, tp kritis pula. haha

    wah, angkot gaul tuh. haha.
    wow, ternyata Diyah mengamati sampai sejauh itu ya. sampai ingat pas aku nyerahin CD kompilasi dulu. wkwkw. hmmm, mungkin biar terkesan misterius aja kali ya (*lebay) tiba2 nongol di suatu tempat, dan kemudia menghilang entah ke mana. tp setidaknya sebisa mungkin memberikan kebahagiaan dulu pas kehadirannya masih ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hhha, iya yah...
      eh, tapi memang ada bberapa kemungkinan orang-orang tidak menyukai sesuatu loh...
      termasuk ada bbrapa kemungkinan kenapa ada orang2 yang terlampa nyinyir terhadap sesuatu. kadang saya mikir, di akhir semua alasan ketika nyinyirin sesuatu sama oranglain: mungkin karena kita sebenarnya tidak mampu melakukan itu, coba kita merupakan bagian dari itu, kita tidak akan senyinyir ini.

      ya macam, kita nggak ngerti sama beberapa tindakan oranglain, mungkin karena kita tidak di posisi dia. yah... begitulah...

      hhha, bentar, emang mas pondra dateng?
      waktu itu kan ttg sahabatnya pak sapardi mas, bukan ttg pak sapardinya...

      vicky adalah teman yang menyenangkan. saya senang ngobrol apa aja sama dia. kita sama-sama berani ngomong soalnya. kita orang2 nyinyir mas. hhha. ttg hal2 serius, dia lebih serius. di semester satu, dia udah ngomongin dunia utopia ala karl marx, sementara saya masih mngefans peter pan mas... :))

      ah, saya berharap masih bisa dapat cd-cd kompilasi lagi loooh... :))

      Delete
  8. hmmm, temen curhat nih dia ternyata. but wait, she's a love expert?? surprised to know that. :) tp, kok sepertinya dia masih single ya? apa cuman perkiraanku aja. hehe. tp emang biasanya love expert itu malah single dink. wkwkw

    ok, semoga lekas sembuh buat dia. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap, she's single!!

      oyah? love expert malah single? hm... mas pondra jg kayaknya expert nih... :D

      Delete
  9. ahaha, expert dari mananya? kurang populer mungkin iya. hehe

    yeap, bagian ini nih alasan yang sangat telak kenapa seseorang nyinyirin sesuatu: "mungkin karena kita sebenarnya tidak mampu melakukan itu, coba kita merupakan bagian dari itu, kita tidak akan senyinyir ini."

    datang donk. pertama tau Diyah ya waktu itu. pake kaos warna kuning klo gk salah, bareng ama Sartika Dian juga. ada mas Fauzi juga dink. waktu itu diajak Chrisna soalnya. hehe

    oh i see. partner in crime nya Vicky ya berarti. weitzzzz, ternyata sampe segitunya ya Vicky itu. ampe mikir sejauh dunia utopianya Karl Marx segala. padahal kan orangnya suka bercanda tuh klo diliat2. wow, suka Peterpan tho ternyata? ak kira cuman dengerin Maliq dan lagu2 non-mainstream aja. wkwkw

    wah, jd terharu mendengarnya. :') ya meski gk pake CD, sekarang share lagunya lewat rekomendasi aja. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin mas pondra bisa mulai bikin lagu2 ala the weepies atau KOC, akustik dan nyanyi sendiri... biar populer...:D saya jadi 5 besar fans deh ntar...setelah sodara2 mas pondra dan mas chrisna...

      hhha, iya. kadang kita nyinyirin sesuatu karena, ya, mungkin benar istilah: sirik tanda tak mampu. hhi. tapi kalo hal2 yang nggak bener, boleh kok dinyinyirin... harus dinyinyirin malah. biar sadar. hhalah.

      em, waktu itu, sartika dan mas fau mungkin dateng yah...
      tapi waktu itu membahasnya sama dua mas2: lasinta dan andra. :D
      duh, saya belum nemu ruang semacam balai soedjatmoko di sini. jadi kangen ke sana. belajar banyak sama orang2 hebat di sana... kmrin padahal baru mulai, e, langsung nggak lama kemudian cabut ke sini...:(

      ada di BBJ atau salihara. tapi rasanya mereka terlampau populer, jadi terasa ada jarak... hhheee... atau memang saya merasa belum mampu dan seperti berada di satu sisi yang bersebrangan. ah!

      yap. i know vicky's secrets. and she does, know all about me. hhha. dan, ya, kita percaya, menjadi orang yang suka bercanda dan bertingkah "bodoh", akan membuat kita merasa belum cukup tahu ttg banyak hal. ya karena memang belum sih... dan tak akan pernah, sepertinya. dan selalu bercanda itu menyenangkan. why so serious? kata heath ledger waktu jadi joker.

      iya dong, ada masa saya suka peterpen, sebelum album yang, video klipny ada dian sastronya, dan banyak saingan ngefans ariel. hhhaa... :D

      jaman SD saya juga ngefans flanela. ya soalnya dia diputer radio terus sih...

      soalnya kalo cuma rekomendasi nggak bisa downloadnya. hhhiii... :D

      Delete
    2. ahahah, sbnarnya dah bikin2 lagu sih. tp berhubung gk punya band, ya blum bisa direkam. wow, jd tersanjung nih. mungkin kata lainnya dr fans 5 besar itu, orang2 yg bakal aku persembahin lagu pas misal ak main di panggung gitu ya.

      oh i see. tp kan malah di Ibukota itu banyak2 sastrawan mumpuni donk. kan pusatnya Indonesia.

      hmmm, pasti ngomongin Vicky jadi kangen ma Vicky ya? yup, betul juga itu. Why so Serious? atau mungkin klo kata Steve Jobs, Stay Hungry, Stay Foolish. atau klo yg lebih populer lagi belajarlah sampai ke negeri China. ya memang kita semua harus senantiasa menuntut ilmu.

      ooo, berarti sebelum Ariel terlalu mainstream dan kemudian terikat dengan wanita2 cantik di dunia entertainment ya. tanda2 seorang hipster nih. wkwkw

      wkwkwk, Flanela 'Anjelie' itu ya? iya, sering banget di puter di radio waktu jaman dulu.

      ya, tinggal minta link dwnloadnya aja. kan ntar bisa aku kasih linknya. :D

      Delete
    3. eh, mas pondra beruda mas chrisna genjreng2 gitu kek, kalian berdua... upload aja di soundlcloud gitu... pasti ntar cewek2 bakal pada ngefans nih... hohooooo...

      iya mas...
      tapi kayaknya aku bakal grogi mampus kalo misal ke salihara dan ketmu GM atau Ayu Utami... hhhi...

      nggak kangen sama vicky. tiap hari whatsapp-an. udah kayak orang pacaran.... '______'

      hhha, abisnya arielnya menua gitu... hhhi. aku lupa lagunya flanela, hha, tapi dia itu melow-melow gitu, yg tempo2nya pelan gitu..

      ehm, iya yah, tapi ak sering salah download mas, malah jadi virus dan lemot kompiku... :D

      Delete