Monday, December 3, 2012

...we had, we have, and we will always :)



Our day will come (Our day will come)
And we'll have everything
We'll share the joy
Falling in love can bring

No one can tell me
That I'm too young to know
I love you so
And you love me

Our day will come (Our day will come)
If we just wait a while
No tears for us
Think love and wear a smile

Our dreams are meant to be
Because we'll always stay
In love this way
Our day will come
---- Our Day Will Come by Amy Winehouse

akar dan pohon. (gambar jelas dari google)



Amy Winehouse meninggal di usia 27 tahun. Angka keramat bagi orang hebat katanya. Bagi musisi kebanyakan sepertinya. Baca di salah satu blog kawan yang suka banget musik rock dan turunannya, Jim Morrison dan Kurt Cobain juga meninggal di usia yang sama. Ketiganya bisa dibilang legenda, dalam dunia musik tentunya. Selain besar bersama The Doors dan metal, Jim juga legenda tersendiri. Sebelum mengenal namanya tanpa tertukar dengan pelantun “You Give Me Something”, James Morrison, saya sudah mengenal wajahnya dalam rambut ikal sebahu, top less, dan jins agak mlorot. Begitupun Cobain, saya tak tahulah lagu-lagu Nirvana apa saja, tapi Cobain pun adalah legenda. Selain album-album yang menjadi ‘terbaik sepanjang masa’, kita akan mengenang laki-laki Amerika, dengan boots, jins belel, dan kemeja flannel. Jangan heran jika para pecinta musik yang sudah lama meniru gaya Cobain dengan kemeja kotak-kotaknya agak sakit hati dan rela melepasnya demi tidak dianggap sebagai pendukung fanatik salah satu gubernur terpilih. Hingga kemudian identitas itu dijiplak habis-habisan dan seakan-akan menjadi milik salah satu partai di negeri ini. Dan Amy Winehouse. Seandainya dia masih hidup, barangkali Gaga tidak akan segila ini. Mungkin. Atau barangkali juga “21” tidak menjadi album terbaik grammy tahun kemarin. Taylor Swift tidak perlu kesulitan membopong piala yang terlalu banyak juga. Mungkin. Entahlah. 

Saya sedang memikirkan untuk menulis sesuatu sebagai catatan penting setahun ini, ketika playlist saya yang random itu sampai di nomor cantik yang saya kutip di atas. “Our Day Will Come” merupakan rework dari salah satu lagu reggae dari Ruby & the Romantics 60's Doo Wop Song, yang saya kenal lewat suara Amy Winehouse. Iya, ada versi yang dinyanyiin Jammie Cullum juga soalnya.

Akan datang hari ketika kita meninggal saudara-saudara.

Itu yang saya pikirkan pertama kali ketika mendengar lagu itu, dan menyadari nona Winehouse yang meninggal beberapa tahun lalu yang membawakannya.

Dan pula, mengenang semua bintang besar itu. Ya, bintang besar, bahkan kita yang tidak tahu bagaiamana hebatnya mereka juga sudah yakin kalau mereka hebat hanya karena mendengar namanya. Sepertinya mereka mampu meraih apa yang mereka inginkan. Meski sepertinya mereka mendapatkan lebih dari yang mereka harapkan sebelumnya. 

Membuat saya yakin. There will come a day when we have nothing left to say, (kok jadi Weezer?). When we have everything. When we have our dreams. Maybe we have it by now. 

We had, we have, and we will always…

Hanya saja, mungkin kita kurang bersyukur. Ehm, saya tepatnya. 

Tadinya saya akan melakukan sesuatu yang tidak akan saya lupakan selamanya dengan pergi ke suatu tempat baru dan menghilang dua atau tiga hari. Ya, saya akan bolos kerja hari Senin-nya, memanfaatkan jatah ganti hari karena shooting beberapa waktu lalu spesial untuk hari spesial saya. 

Siapa yang bisa kasih kado yang paling kita mau, selain kita sendiri yang tau apa yang paling kita inginkan? Saya tahu apa yang saya inginkan. Sesuatu yang baru. Sesuatu yang bisa membuat saya mengerti. Setidaknya untuk saat ini. 

Ternyata Tuhan lebih tahu apa yang saya mau.

Tawaran “minggat” sejenak datang tiba-tiba, sesuai dengan yang saya rencanakan sebelumnya. Tentu saja saya pergi.

Dan, benar. Saya kembali dengan sesuatu yang, seperti yang saya inginkan.

Saya mengambil istilah kemarin dengan, “menguatkan akar”.

Kita tahu, betapa pentingnya akar bagi hidupnya sebatang pohon atau tanaman, bahkan rumput, bahkan jamur. 

Akar yang menguatkan pohon, sehingga satu pohon mampu tumbuh setinggi mungkin. Ketika pohon terus tumbuh ke atas dan memperbanyak dahannya, akar semakin dalam menancap ke dalam tanah. Akar mencari sumber air, menyimpannya, agar pohon tetap hidup, bahkan ketika kemarau panjang menyerang. Terus menancap kuat, bahkan ketika banjir besar datang.

Akar membantu pohon tetap mengenal tanah yang sejak awal memberi hidup, meski pohon sudah lama berkawan dengan elang dan awan. Meski pucuk daun telah mampu melihat seluruh dunia, akar selalu mampu membuatnya mengingat kisah bagaimana ia menjadi besar. Tumbuh dari batang kurus dan kering hingga berdaun hijau, berbunga, berbiji, dan berbuah. Bahkan akar akan tetap menancap jikalah batang sudah terlalu besar lalu ditebang orang, dan sisa akar akan menumbuhkan kuncup-kuncup baru. Dan akar. Akar yang besar dan kuat itu mencari sumber hidup, mineral, vitamin, dan lain-lain dari mana saja.

Seperti kita akan dipaksa dengan halus untuk mengenal kembali akar dari masing-masing pohon hidup kita di mana saja. Termasuk dari 48 jam perjalanan panjang. Dari cerita singkat masa muda seseorang. Bahkan dari cermin tua di sebuah kamar.

Saya sudah dua puluh dua sekarang. Apa lagi yang saya cari? Banyak. Apa saja yang sudah saya miliki? Banyak. Apa saja yang belum saya miliki? Lebih banyak lagi. Apa yang belum saya miliki itu jika saya miliki akan membuat daftar ‘apa yang belum saya miliki’ akan berkurang? Barangkali. Kenapa saya jadi seperti Mario Teguh? Kebanyakan bikin kalimat promonya buat hari Minggu. 

Mungkin saya hanya menginjak usia 27 tahun dengan satu karya hebat yang dikenal dunia. Tapi semoga tidak. Orang-orang selalu berdoa panjang umur, semoga Tuhan mendengar dan mengabulkannya. Dan dari semua kebetulan yang terkadang terlalu ajaib ini, yang kadang menyenangkan dan kadang juga menyedihkan, sepertinya kita hanya perlu hidup dengan senyum dan menjalaninya dengan cinta. “Our dreams are meant to be, because we'll always stay in love this way. Our day will come”

Man, ini bullshit sekali! Benar! Benar-benar ala Mario Teguh! Meski dia benar, tapi kadang saya ngrasa Mario Teguh sepertinya terlalu fokus pada masalah keuangan dan jodoh. Mungkin doi harus lebih luas memberi motivasi. Atau saya yang terlalu sempit memaknai ceramahnya? Sudahlah.

Saya percaya di dunia ini ada mafia. Tapi pasti saya yang papa ini tidak mungkin terlibat adegan kacrut macam di film karya Francis Coppola. Saya percaya di luar angkasa ada alien atau makhluk hidup lainnya. Tapi mungkin saya tidak akan bertemu mereka, saya orangnya tidak peka. Hidup ternyata tidak serumit itu. Saya hanya perlu berhati-hati ketika menyebrang jalan. Meninggalkan ATM sebelum pergi nemenin temen ke mall. Nabung untuk beli laptop baru. Berhenti makan makanan pedas, makan dengan teratur, banyak makan buah, dan mengurangi mir ayam depan kantor agar tidak ke dokter tiap bulan dengan berbagai macam alasan. Tidak menunda sholat jika memang sempat. Mulai lari lagi, karena sudah beli kaos kaki baru. Serta jika ingin lebih senang, mungkin sekarang bisa iseng-iseng lihat live music dari band-band biasa tapi justru bisa main musik. Nongkrongin bang dvd bajakan tiap minggu sore. Ke bioskop tiap Kamis malam. Dan minum yakult tiap hari.

Benar kan, seperti akar yang mendapatkan energi dari mana saja. Asal mampu terus mengingatnya, akan selalu ada energi di mana saja. 

Doa untuk semua yang saya cintai. Dan selalu mencintai saya. Kita semua akan baik-baik saja.

4 comments:

  1. seneng baca tulisannya Diyah itu karena..
    dari satu topik, bisa muncul berbagai macam topik yg baru; dari lirik Amy Winehouse, ke akar, hingga ke Yakult. meminjam istilah Syahrini, sesuatu sekali tulisannya.. :p
    pemilihan katanya pun juga cerdas. gak asal2an.. hhe

    oiya, lupa ngucapin selamat ulang tahun nih. klo gk keliru tgl 1 Desember kemarin kan?? selamat ulang tahun ya Diyah. moga2 segera menemukan dan mendapatkan apa2 yang telah lama diimpikan. Amin.

    ngomong2.. selain 27 ada angka keramat yg lain lho. 20 Februari; ulang tahun musisi2 kawakan layaknya Kurt Cobain (Nirvana), Ian Brown (The Stone Roses), Rihanna, Julia Volkova (t.A.T.u). hehe #Ujung2nyaNarsis

    oiya, klo gak keberatan, follow blgo terbaruku ya Diyah. lagi nyari follower nih. hehe

    www.grabthatalbum.com

    trims sebelum dan sesudahnya.

    ReplyDelete
  2. terimaksih mas Pondraaa... :)))
    dan tgl 20 itu tgl ultahmu kan. hhhmm...'__'

    oia, aku udah follow mas, daaaan, kenapa cuma link dowlnload doang? kenapa g sekalian review dari mas pondra, itu pasti bakal kereeen bangettttzzz.. :))

    ReplyDelete
  3. haha.. tau aja nih tgl 20 itu apa maksudnya..

    trims bangettttsss Diyah.. sudah follow blognya. :)
    waduh.. klo direview satu persatu bisa capek donk.
    mending langsung didengerin deh. :D

    ReplyDelete
  4. wah, sudah hampir ultah lagi nih?

    hha, kan bisa mas, dikasih review sangat pendeknya. tiga atau empat kalimat mungkin, :)

    *maksa*
    :D

    ReplyDelete