Thursday, March 29, 2012

...random #7


Saya pernah nulis di awal-awal dulu deh kayaknya, tentang, saya itu bikin proposal skripsi karena taruhan. Taruhan tanpa pemenang. Cuma taruhan aja, siapa yang lebih nggak malas dan punya niat.

Kawan saya itu, kalau boleh dibilang, salah satu orang yang cukup strategis dalam menata keseharian dan rencana hidupanya. Saya banget, dalam skala 3:7 perminggu. Tiga hari strategis, empat hari sesuka saya.

Saya lupa kapan terakhir ketemu dan ngobrol panjang sama dia. Akhir semester kemarin mungkin, bukan semester Januari, maksudnya sekitar semester Juli. Kita lama tidak bertukar kabar. Dalam beberapa hal saya banyak setuju tentang masalah disiplin, bertanggungjawab, belajar mendengarkan, mau berbagi apa yang kita tahu, mau cari tahu apa yang kita ingin tahu, dan bercanda, dan itu, (yang katanya) realistis dan strategis. Dan tentu saja, menghayati Coldplay.

Hal-hal di atas itu agak bertentangan dengan karakter saya yang agak pemimpi sebenernya. Makanya saya sempat banyak belajar dan memahami dari kawan saya itu. Saya yang ngebut seminggu bikin proposal skripsi bukan hanya karena niat saya yang pengen ngajuin proposal semester itu (NIAT), tapi karena kawan saya itu dengan congkak sambil tertawa aneh dan memegang kretek merek andalannya, “Aku udah punya pembimbing tuh, tinggal jalan aja cari data…”

Sial.

Iya, skripsi dan lulus dan gelar bukan segala-galanya. Pada satu titik, saya dan kawan saya percaya itu. Bahkan dia, yang canggih dalam hal angka dan tragedi-tragedi ekonomi, takut akan rutinitas bidangnya. Dia sadar sepenuhnya, suatu saat nanti dia akan terjebak dengan rutinitas itu. Bukan dia tidak punya minat lain, tapi pada satu waktu dia pernah bilang, “Aku tau aku bakal di situ.”

Saya, yang lebih potensial sidang kena tilang daripada sidang skripsi, untungnya tidak menginjak semester yang selalu kita maki bersama. Begitupun dia, semoga. Karena pada satu waktu, tanpa maksud apa-apa kecuali sebagai doa, kita semacam sepakat, jangan melebihi angka berjumlah dua. Untung ini semestermu yang ke delapan yah.

Sore tadi, akhirnya kita sedikit bercakap.

Apakah saya sudah bekerja? Lalu kita mendefinisikan kata “bekerja”. Iya, dari dulu kerjaan kita mendefiniskan bermacam kata dan frasa yang kadang bermakna ganda.

Jawaban dia: “suatu kegiatan yang merupakan rutinitas yang mengahsilkan uang dengan jumlah yang tetap atau sesuai keadaan pekerjaan dan memiliki tanggung jawab terhadap orang lain termasuk atasan”

Sementara kondisi saya: “kegiatan yang rutin dikerjakan dan dipikrikan, dan menghasilkan uang, dan memiliki tanggungjawab, memiliki atasan, sekaligus tim, dan menyenangkaaaan.....”

Sayangnya, saya harus agak beda pendapat kali ini. Karena sepertinya penting untuk menambahkan kata “nggak perlu dalam jam yang rutin” dan harus “menyenangkan”. (eh, kayaknya saya lupa, semenyenangkan-menyenangkannya sesuatu, bisa jadi seseorang akan sampai di satu titik jenuh yang bisa membuat segala sesuatunya yang menyenangkan itu menjadi tidak menyenangkan dan ini, jam yang nggak rutin bisa jadi di jam-jam tak menentu, macam jam malam dan akhir pekan) :D

Mungkin saya emang nggak "bekerja". Tapi saya pernah mencoba belajar bersama tentang menjadi disiplin dan strategis dan tahu apa yang kita mau. Gini, Ge, tenang, saya juga ada kok pengen jadi ininya itu, dan itunya ini. Semacam kamu dan anak Akuntansi seIndonesia raya (kayaknya) pengen di BI. Sebagai anak Komunikasi saya tetap masih pengen jadi “Planner-nya O&M” atau “Pemrednya apa kek…”.

Dan, sebagai saya, saya juga pengen jadi ibu dari anak-anak saya dan istri dari suami saya. Gitu yess, Ge? “Iya kok, aku cewek…”

Selamat menyelesaikan skripsi dan nabung buat nikah…

NB:
Apa sih definisinya?

Kerja dalam KBBI: kegiatan melakukan sesuatu; sesuatu yg dilakukan (diperbuat); 2 sesuatu yg dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian; 3 perayaan yg berhubungan dng perkawinan, khitanan, dsb;
Bekerja dalam KBBI: melakukan   suatu   (perbuatan):   berbuat   sesuatu:

Oooooo… :D :D :D

No comments:

Post a Comment