Friday, June 28, 2013

...flo

Flo, mau ke mana Flo?

Yakin itu baju bagus dipake kamu? Kamu  nggak pengen ganti yang lain Flo? Yang lebih sopan mungkin?

Tapi apa artinya sopan si yah Flo? Aku juga nggak ngerti...

Kalo kata Coco Chanel si yang penting katanya berpakaian sesuai kebutuhan dan tetap anggun. Its okay Flo, kalau kamu merasa nyaman dengan yang kamu pakai. Kita nggak akan selamanya pakai celana kolor kok, bener.

Oiya Flo, bener, cowok emang kadang kampret. Tapi sudahlah Flo, karena kadang kita juga sama kampretnya. Kadang kita juga nyakitin cowok loh Flo. Sadar nggak sih? Tapi kadang kita bikin drama bangetlah pokoknya Flo. Pokoknya kita harus jadi korban Flo, pokoknya cowok itu jahat. Gitu-gitulah...

Harus yang paling sedih-sedih bangetlah. Padahal bisa jadi, ya emang kita juga kadang brengsek, Flo. Kita ngrasa berhak nyakitin cowok dengan nolak cowok, misalnya. Sama dengan, cowok merasa berhak nyakitin kita dengan berselingkuh karena dia nggak bisa nolak perhatian cewek lain. Sama kan, Flo? Cewek ninggalin cowok karena mereka belum kerja, nggak bawa mobil, nggak tahu Karl Marx, nggak tinggi, nggak bisa ciuman, atau lebih bodoh. Cowok yang ninggalin cewek karena, terlalu cerewet, kebanyakan minta dibelanjain, ternyata terlalu pinter, maunya macem-macem, nggak seksi, mantannya banyak, atau malah cuma karena selalu maksa di mention di twitter.

Flo...
Tapi kamu masih punya mimpi kamu kan Flo?

Sesuatu yang kamu pengen banget dari kecil. Bukan tentang cowok-cowok yang nggak ada bedanya dari jaman kita SMP sampe kita udah capek ciuman. Bukan tentang mana baju yang lebih gaya daripada cewek paling gaya di circle sepermainan kita. Bukan tentang itu Flo...

Tapi sesuatu yang, Flo, inget nggak sih, dari kecil kita selalu takut bikin orangtua kita kecewa? Kita selalu nggak pengen menolak untuk berusaha berbuat baik sama siapa aja?

Hal-hal semacam itu. Ingatan-ingatan sederhana dan mimpi-mimpi kecil yang diam-diam masih ingin kita dapatkan.

Tapi nggak gampang lagi nglakuinnya, Flo.

Kita harus lari dari satu tempat ke tempat lain, demi menjadi lebih baik. Melupakan hal-hal yang nggak lagi penting, tapi kita rindukan. Meski kita juga nggak tahu, apa kita jadi lebih baik atau nggak...

Apa hidup emang akan selalu nggak semenyenangkan ini? Atau gimana, sih Flo?

Ngasih permen atau kue kita ke teman main bukan lagi standar jadi anak baik, Flo. Gila yah. Terus kita harus ngapain?

Tapi aku seneng sih, iya seneng Flo...

Mimpi-mimpi kecil itu Flo, itu yang ngebawa hidup kita sampai sini Flo.

Kita akan selalu pergi Flo. Selalu. Dan tidak akan pernah kembali ke hal yang sama seperti yang pernah kita rasakan sebelumnya. Tapi kita tetap harus pergi. Soalnya kita memang harus pergi, Flo.

Ya, kan?

Flo, sebelum kita pergi. Kancingin kancing teratas bajumu itu, seksi nggak harus terlihat macam pelacur Flo. Dan habisin dulu minum kamu.



*tentang Flo. Flo, dalam Fluorescent Adolescent, oleh Alex Turner dan mantan pacarnya yang sekarang jadi istrinya Matthew Followill, dibawakan lagi dan lagi dan lagi, oleh Arctic Monkeys.

No comments:

Post a Comment