Saturday, January 28, 2012

...antara Summer Finn dan rambut panjang saya (untuk Vicky...) :)


Saya terdiam sebentar memegang rambut saya dan masih tetap memagang gunting. Apakah saya baru memotong rambut panjang saya? Ternyata tidak. Hanya hampir.

Entah kanapa, tadi pagi, sebelum mandi, saya ingin sekali memotong sebagian rambut saya. Saya pernah memikirkannya beberapa kali, tapi saya urungkan. Alasannya, sayang. Akhirnya, saya hanya melakukan hal biasa yang hampir selalu saya lakukan, yaitu memotong bagian poni saya ketika sudah jatuh menutupi mata atau terlalu panjang.

Iya, saya memotongnya sendiri. Terakhir ke salon rambut itu adalah sekitar dua tahunan lalu, waktu saya memotong bagian ikal rambut saya gara-gara sempat saya ikal beberapa tahun sebelumnya. Sejak itu, saya merasa agak tidak nyaman dengan salon rambut. Selain karena saya memang belum atau tidak menginkan bermacam perawatan atau pelayanan dari salon-salon itu. Dan saya semakin senang memotong-motong sendiri rambut saya.

Saya nggak sadar, rambut saya sepanjang ini. Walaupun tidak begitu tebal, tidak begitu sehat, dan kecoklatan. Percaya nggak percaya, rambut sehat itu adalah rambut yang belum pernah kena bermacam alat pemanas dan bahan kimia apapun. Karena sepertinya, jaman sma sebelum mewarnai rambut dengan warna cokelat tua yang sedang tren itu, rambut saya agak hitam. Sampai semalam, Leila, taman saya, dan beberapa teman sebelumnya bilang, kalau rambut saya panjang yah ternyata. Iya, ternyata iya. Lalu, paginya, saya pengen memotongnya beberapa centimeter.

Tapi tidak jadi.

Saya jadi ingat Summer Finn, yang katanya sangat mencintai rambut panjangnya, tapi juga senang mengguntingnya, dan begitu saja melupakannya. Dan dia juga agak kejam dalam hal relationship dan agak tidak punya perasaan. Saya jadi keinget beberapa orang  yang dengan lantang bilang kalau saya kayak Summer, dalam artian, agak-agak tidak punya perasaan. Bahkan, sahabat baik saya, Vicky, malah bilang, saya itu kayak Summer tapi saya nggak sadar, parah kan saya? Seakan-akan saya parah. Ya ampun. Serius, ini nggak seburuk itu. Itu hanya karakter dalam film.

Dan, saya, saya ternyata tidak senang menggunting rambut panjang saya, atau menggantinya dengan model-model tertentu. Karena ibu saya pernah bilang, kalau sudah sebesar ini, tidak perlu membuat potongan rambut yang aneh-aneh. Walaupun sebenarnya, dari dulu juga potongan rambut saya hanya lurus dan berponi. Saya kira saya bisa berubah lebih baik. Saya nggak se-nggak punya perasaan kayak Summer Finn. Dalam artian, saya bisa sayang sama rambut saya, walaupun rambut saya nggak sesempurna rambut mbak-mbak iklan shampoo, karena saya sadar, saya berusaha merawatnya sejak beberapa tahun lalu. Jadi, saya kira, saya nggak segitu nggak punya perasaannya kok… Kita hentikan Summer, karena ternyata saya sama sekali nggak mirip dia, karena saya tidak segampang itu memotong rambut panjang saya dan melupakannya. Oke.

Setelah memotong poni saya, tiba-tiba saya ingat satu kalimat dalam Gossip Girl, “Blonde and pony girl is kind a bitch…”. Saya nggak blonde, tapi saya pake poni. Ya ampun…

Ternyata dari masalah rambut saja, agak-agak kejam efeknya sama psikologis kita. Eh, bukan, saya… nah kan, nah kan... :D

No comments:

Post a Comment