Monday, March 25, 2013

...coretcoretan




Satu hal yang baru saya sadari beberapa tahun belakangan ini adalah: tangan saya tak bisa diam. 

Itu juga karena seorang kawan, dari mbak-mbak kost saya, yang hingga kini saya anggap seperti kakak-kakak sendiri mengatakannya tanpa sengaja. “Atun tangannya kalau gue kasih kayu udah jadi kursi kali yah?” 

Waktu itu kami sedang makan malam rame-rame di sebuah warung bebek goreng, yang sekarang begitu saya rindukan. Saya rindu bebeeeek. Karena saya merasa agak out of space, karena saya baru di lingkungan mereka, dan saya bingung harus ngomong apa, saya meremas-remas tisu agak banyak. Jiwa awalnya saya pikir itu tangan saya tak bisa diam ketika saya kehabisan ide, kemudian saya tahu kalau tangan saya memang tak bisa diam. Terutama berkaitan dengan kertas dan tisu dan alat tulis dan plastikdan kain dan semuanya. 

Tapi kebanyakan memang ketika saya kehabisan ide. Dulu mungkin saya melampiaskannya dengan membuat status facebook dan twit sebanyak mungkin, sepertinya. Tapi akhirnya bosan sendiri. Jadi bayangkan, saya ternyata bikin status di jejaring sosial ketika kehabisan ide. Tidakkah itu mengerikan? Atau malah menyenangkan?

Tapi, hal yang paling sering yang saya lakukan adalah menggambar dan membuat bundaran-bundaran ruwet menjadi apa saja yang mungkin. Entahlah apa itu maksudnya. 

Dan jika berhubungan dengan pelajaran atau sekarang berarti pekerjaan, saya akan membuat bagan-bagan dari kata-kata yang mungkin ada. Saya tak pernah benar-benar hafal dengan apa yang harusnya saya hafal. Sejak dulu. Itulah mungkin kenapa saya selalu menjawab bertele-tele pertanyaan yang seharusnya bisa dijawab singkat di lembar ulangan. Saya lupa pada apa yang seharusnya saya hafal, saya hanya ingat kata-kata kuncinya, saya harus membuat guru saya tetap mendapatkan poin yang saya maksud, makanya saya menjelaskannya dengan panjang. Termasuk ketika menulis, mungkin. Saya selalu kehilangan fokus tulisan saya, dan menjelaskannya panjang lebar, sampai orang bosan membacanya. 

Beruntung, sangat beruntung, saya kini harus membuat penjelasan-penejelasan panjang menjadi kalimat-kalimat pendek. Disertai penjelasan panjang lagi, pada saat presentasi dan pitching. Saya jadi harus belajar lebih fokus.

Dan untuk menjadi fokus, saya tetap perlu bulatan-bulatan ini. Oh, tidak.
Hhhaa….

menjadi bunga

menjadi tangan kiri saya dan kincir plastik di meja
kadang-kadang: melihat case study copywriter seniorrr banget dan pengen bikin project seperti mereka, idealis tapi juga komunikatif.

No comments:

Post a Comment