Mellow
yang agak bajingan ini, lebih bajingan dari pacar yang selingkuh , bermula
ketika matahari sedang terik-teriknya dan saya memasuki salah satu gerai
makanan yang dikenal menyajikan aneka pizza dan pasta di jalan protokol Solo
(astaghfirulloh, apakah saya baru saja menggunakan kata ‘bajingan’?).
Duduk
menunggu dua kawan baik, sangat baik malah, yang ternyata malah belum sampai
padahal aturannya mereka harusnya sudah sampai duluan, lalu bersama mbak
pramuniaga diantar memilih kursi, antara kursi untuk bertiga untuk orang yang
merokok atau tidak, lalu saya memilih salah satu kursi melingkat berwarna
merah. Dan duduk. Sendirian. Dua kawan baik saya itu belum datang. Membuka-buka
menu makanan. Dan mengencim (bahasa indonesiane opo?) salah satu menu yang
terasa sangat-amat-menggiurkan dengan taburan paprika hijau yang begitu banyak.
Kurang
dari lima menit, mereka datang.
Tanpa
perlu basa-basi, karena agak panas, kita berpindah ke meja yang lebih teduh
menghindari kaca yang menghadap barat itu, agak menepi ke pojokan.
Lalu
kita mulai bercerita. Banyak. Banyak sekali malah.
Ternyata
lama sekali kita tidak bertemu, dua bulanan mungkin. Padahal kita satu kota,
satu kampus (emang saya masih ngampus gitu? Plisss), walaupun tak henti saling
sms-an, ya, meskipun nggak pernah saling ngingetin makan, tapi kita sering
mengingatkan untuk berdoa sesuai kadar keimanan masing-masing, itu kalau
sahabat saya yang cewek. Kalau sahabat saya yang cowok, agak sering ketemu dan
saling curhat tentang TA, masa depan, dan warisan, dan pernikahan. Saya berdoa,
semoga sahabat saya yang cowok ini kelak beneran bisa menikahi sahabat saya
yang cewek ini. Iya, mereka bersama sejak dua atau tiga tahun, atau beberapa
abad yang lalu mungkin, semoga hingga beberapa abad ke depan juga… amin.
Kenapa
mellow.
Man?
Tadi
siang sepertinya saya bilang, “Kapan lagi bisa ketemu kamu dan makan bareng
gini? Kamu sibuk banget, aku juga ribet sendiri, belum lagi kalau abis ini….”
Bah.
Terus,
Mellow
sesi kedua terjadi ketika saya harus melintasi tembok sebelah utara kostan
saya, keluar dari rumah bude, yang menjaga kostan saya, membayar kostan. Lalu saya
duduk di ruang tivi melihat taman di tengah kostan, agak aneh, tidak ada lagi
pohon jambu yang empat tahunan lalu berdiri di situ, pohon jambu yang seketika
membuat saya jatuh cinta pada kostan yang tiga kali menaikan harga sewa per
bulan.
Dan,
mellow, yang bajingan itu, yang lebih bajingan dari pacar yang punya
slingkuhan, masih terasa sampai malam ini. Sementara air kostan mati, airnya
mati ketika saya mandi sore tadi, ini sekarang saya belum gosok gigi, meminum
secangkir kopi, dari radio ada Katy Perry menyanyi “part of me”.
haha.. asyik juga dibaca.
ReplyDeletejadi penasaran dari awal hingga akhir, mellow apa sih yg bajingan itu??
dan ternyata jawabanya..... agak sedikit membingungkan..
hhha,
Deletekan random mas.. ;)
klo ini, random sekali.. hhe
Delete